Program makan bergizi gratis di Lombok Utara ditarget mulai Agustus 2025

Pelaksanaan MGB yang dilakukan oleh salah satu CV di salah satu SD di wilayah Bayan. (F oto kicknews.today/Ist)

kicknews.today – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan pemerintah pusat belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat di Kabupaten Lombok Utara (KLU).

 

Program ini baru ditargetkan dapat berjalan pada Agustus atau September 2025, mengingat persiapan sarana dan prasarana yang masih belum memadai.

 

Anggota DPRD KLU dari Fraksi Gerindra, Nasrudin, mengungkapkan bahwa program ini mengalami penundaan sekitar 6-7 bulan ke depan karena berbagai kendala teknis, terutama dalam penyediaan logistik dan infrastruktur pendukung.

 

”Saat ini, kita masih belum siap sama sekali. Persiapannya memerlukan waktu yang cukup panjang, terutama dalam hal logistik dan penyediaan dapur umum,” ujarnya.

 

Program MBG di KLU nantinya akan menyasar sekitar 45 ribu siswa, mulai dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Dengan jumlah yang begitu besar, tantangan utama yang dihadapi adalah ketersediaan bahan makanan bergizi yang sesuai standar.

 

”Contohnya untuk telur saja, kita butuh sekitar 45 ribu butir per hari. Sedangkan kapasitas produksi di Lombok Utara saat ini baru sekitar 6 ribu butir per hari. Itu belum termasuk kebutuhan lainnya seperti ikan, buah, dan bahan makanan bergizi lainnya,” jelasnya.

 

Selain itu, hingga kini dapur umum yang diperlukan sebagai pusat produksi makanan bergizi belum tersedia. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah daerah berencana menggandeng mitra swasta yang akan dikelola di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN).

 

”Diperlukan sekitar Rp3 miliar untuk membangun satu dapur umum. Nantinya, setiap dapur akan mempekerjakan tenaga kerja dengan upah sekitar Rp2,7 juta per bulan, dengan komposisi 70 persen pekerja wanita dan 30 persen pria,” katanya.

 

Sementara itu, pihak sekolah yang akan menjadi penerima manfaat program ini mengaku masih minim informasi terkait teknis pelaksanaannya.

 

Kepala SDN 1 Tanjung, Marto, mengatakan hingga kini belum ada koordinasi dari pemerintah daerah mengenai kapan dan bagaimana mekanisme program MBG akan dijalankan.

 

”Kami belum tahu apa pun soal program ini, karena belum ada koordinasi dengan pihak sekolah. Kami berharap nantinya program ini bisa berjalan dengan baik dan kualitas makanan yang diberikan sesuai standar gizi,” ungkapnya.

 

Dengan berbagai tantangan yang masih harus diselesaikan, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat segera terealisasi dengan baik.

 

Jika berhasil, program ini tidak hanya akan meningkatkan asupan gizi ribuan siswa di KLU, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dengan memberdayakan petani, peternak, dan UMKM lokal dalam penyediaan bahan makanan. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI