kicknews.today – Budaya dan tradisi suku bangsa sasak belum sepopuler suku-suku bangsa lainnya di Nusantara. Hal tersebut menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur M. Juaini Taofik, karena masih rendahnya tingkat literasi masyarakat Sasak.
Sehingga melalui hal tersebut, kurikulum muatan lokal Sasak diluncurkan mendorong terobosan baru yang dapat menghasilkan konten-konten yang membawa adat istiadat serta budaya sasak dikenal lebih luas. Mengingat, kurikulum muatan lokal Sasak merupakan pertama diterapkan di NTB.
Kurikulum ini nantinya diharapkan akan berdampak signifikan terhadap kemajuan dan pengembangan pariwisata. Mengingat saat ini Lombok, termasuk Lombok Timur menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas yang didorong pertumbuhannya oleh pemerintah pusat.
“Kehadiran kurikulum muatan lokal sasak yang diluncurkan pada kesempatan tersebut dapat membuat literasi masyarakat, siswa khususnya menjadi lebih baik,” ujar Juaini Taofik saat acara launching.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Izzudin menerangkan, Lombok Timur merupakan kabupaten pertama yang meluncurkan kurikulum muatan lokal di NTB. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada tim perumus dan penyusun kurikulum muatan lokal yang bekerja dengan penuh dedikasi kendati Dinas Pendidikan tidak dapat memberikan sokongan dana. Ia berharap kurikulum ini dapat mewujudkan sekolah hebat, khususnya bagi pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan non formal lainnya.
Tim perumus dan penyusun kurikulum muatan lokal, yang digodok hampir selama tiga tahun tersebut, berasal dari berbagai unsur seperti akademisi, budayawan, penulis, hingga komponen pendukung sekolah seperti kepala sekolah, hingga pengawas. Acara yang dihadiri oleh kepala kantor bahasa provinsi NTB, Kepala Bappeda Lombok Timur dan pimpinan OPD lainnya, serta pengawas sekolah lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan berlangsung meriah di Gor Serbaguna Raden Patik Wadira, Desa Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulia. Kemeriahan tercipta dari berbagai suguhan seni dan kreasi siswa-siswi sejumlah sekolah yang ada di Lombok Timur. (cit)