Lalu Iqbal dalam misi penyelamatan WNI di Nepal hingga Suriah

Lalu Iqbal dengan latar ilustrasi misi penyelamatan WNI di luar negeri
Lalu Iqbal dengan latar ilustrasi misi penyelamatan WNI di luar negeri

kicknews.today – Nama Dr. Lalu Muhamad Iqbal, M.Hub.Int atau yang kerap disapa Lalu Iqbal belum banyak diketahui publik. Namun pria yang lahir pada 10 Juli 1972 di Lombok Tengah itu ternyata sosok yang sangat peduli terhadap para pejuang devisa Indonesia.

Sebelum menjabat sebagai Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki pada 7 Januari 2019 lalu di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, putra daerah NTB ini pernah menduduki kursi Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia.

Pun pada tahun 2016 ia secara resmi diangkat sebagai direktur pada Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia. Selama menjabat, Lalu Iqbal telah memimpin penanganan beberapa kasus dan peristiwa penting yang dialami beberapa pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi atensi publik kala itu.

Tepat pada 1 Mei 2015 lalu, Lalu Iqbal memiliki peran penting dalam proses evakuasi 17 WNI yang tersandera di Nepal. Selama penanganan kasus tersebut, Kementerian Luar Negeri RI melanjutkan usaha pencarian dan evakuasi 17 orang Warga Negara Indonesia yang belum bisa dihubungi dan diketahui kondisinya saat itu.

Atas andil Lalu Iqbal pemerintah akhirnya membentuk tim Tim Pencarian dan Evakuasi WNI dari Kemlu RI dan TNI Angkatan Udara (TNI AU) yang dibagi menjadi tiga kelompok operasi. Kelompok operasi pertama adalah tim Air Searching and Rescue yang bertugas untuk melakukan pencarian melalui udara dengan helikopter.

Tim ini diketuai oleh Kolonel Indan Gilang dari TNI AU, dan beranggotakan tim evakuasi Kemlu, relawan dari Taruna Hiking Club (THC), dan Himalayan Experience. Tim ini akan melakukan pencarian di wilayah Kyanjin, Langtang, dan Dhunche.

Tim 2 adalah tim Land Searching yang dipimpin oleh Krishna Djelani dari Kemlu. Tim yang bertugas melakukan pencarian di wilayah Dhunche melalui jalan darat ini beranggotakan tim evakuasi kemlu, Paskhas TNI AU, relawan, dan anggota THC.

Ada pun tim 3 bertugas melakukan Land Searching di wilayah Kathmandu. Tim ini dipantau langsung dari posko Kemlu yang ada di ibu kota Nepal tersebut. Tim ini juga diisi oleh anggota dari tim evakuasi kemlu, Paskhas TNI AU, serta relawan dan anggota THC.

Saat itu Lalu Muhammad Iqbal memberi arahan kepada Tim Pencari dan Evakuasi WNI di Nepal ke tiga rumah sakit dan markas militer di Kathmandu. Diketahui tidak ada korban meninggal dan luka-luka yang berkewarganegaraan Indonesia dalam peristiwa tersebut.

Waktu itu dari 98 WNI yang ada di Nepal, 81 orang telah diidentifikasi dalam keadaan selamat dan sebagian telah berada di Indonesia, sedangkan 17 orang lainnya masih belum dapat dihubungi.

Aksi sosial lain yang pernah dilakukan Lalu Iqbal yakni ketika ikut mengambil peran pada proses evakuasi 91 orang WNI dari Yaman pada 13 April 2015 silam. Berkat kerjanya pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi seluruh WNI dengan selamat.

Pada tahun 2016 hingga 2018, Kemlu juga memulangkan 10 WNI yang disandera dari Suriah, di Filipina. Dalam kasus ini Lalu Iqbal terus melakukan Upaya negosiasi sebelum 10 WNI berhasil dibebaskan.

Bahkan melalui inisiasi Lalu Iqbal pemerintah berhasil memulangkan TKI dari Arab Saudi. Sebagai Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia kepanjangan tangan dari Pemerintah, Lalu Iqbal memiliki peran selama proses pemulangan 450 tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.

Saat itu, pemulangan ini merupakan bagian dari percepatan pemulangan TKI bermasalah di luar negeri. “Program pemulangan WNI overstayer dan TKI undocumented 2015 telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Desember 2014. Pelaksanaannya dipercepat sejak awal September 2015,” ujar Lalu Muhamad Iqbal pada Rabu (11/11/2015) kala itu.

Sesuai jadwal, para TKI akan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Rabu siang ketika itu. Pemulangan dibagi dalam dua kelompok terbang. Sebanyak 320 orang akan menggunakan pesawat khusus AirAsia Extra dengan nomor penerbangan XT 2994 ETA.

Kemudian, 130 orang lainnya menggunakan pesawat Emirates EK 356 ETA. Kedatangan para TKI akan diterima para pejabat dari kementerian dan lembaga terkait yang kemudian menyampaikan arahan edukatif.

Tujuannya agar mereka tidak mengulangi pelanggaran keimigrasian yang sebelumnya dilakukan. Semua TKI akan diserahterimakan oleh Kementerian Luar Negeri RI kepada BNP2TKI untuk kemudian didata dan diberi fasilitas pemulangan hingga ke daerah asal. Selain itu, para TKI akan diikutsertakan dalam program pemberdayaan berupa pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh BNP2TKI.

Selama periode Januari hingga Oktober 2015, Kemlu bersama perwakilan RI di luar negeri telah berhasil memfasilitasi pemulangan TKI sebanyak 87.785 orang dari 26 negara. Lalu Iqbal juga pernah ambil peran hingga penanganan kasus pekerja migran Indonesia seperti di Wilfrida Soik dan Satinah. (red.)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI