Kontraksi Ekonomi Lombok Timur paling Rendah


kicknews.today – Berdasarkan rilis BPS per 26 Februari, Lombok Timur (Lotim) menduduki posisi Kabupaten dengan kontraksi ekonomi terendah diantara seluruh Kabupaten/Kota yang ada di NTB. Artinya, Lotim merupakan Kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di NTB sepanjang tahun 2020.

Menurut laporan kepala BPS Lombok Timur L. Putradi mengatakan pandemi Covid-19 mempengaruhi ekonomi hampir seluruh daerah di indonesia. Ekonomi NTB pun mengalami kontraksi atau disebut juga pertumbuhan minus sebesar -5,19 persen. Angka kontraksi ekonomi provinsi tersebut merupakan rata-rata kontraksi ekonomi seluruh Kabupaten/Kota di provinsi NTB. Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Barat merupakan penyumbang angka kontraksi tertinggi sebanyak masing-masing -7,44 persen dan -7,04 persen.
“Kontraksi pertumbuhan ekonomi kabupaten Lombok timur hanya -3,10 persen, merupakan daerah dengan kontraksi ekonomi terendah dari seluruh kabupaten/kota di NTB,” terangnya.

Menurut Putradi kontraksi ekonomi di Lotim disebabkan menurunnya pertumbuhan di tiga sektor yang memiliki kontribusi paling besar dalam perekonomian daerah, diantaranya sektor pertanian yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -0,39 persen, sektor perdagangan sebesar -3,65 persen dan sektor kontruksi sebesar -14,83 persen.

Sektor pertanian mengalami pertumbuhan minus dikarenakan beberapa komoditas dominan mengalami penurunan produksi. Padi menurun akibat adanya pergeseran waktu tanam, Jagung menurun 35 persen, cabe rawit 45 persen dan tembakau virginia 24 persen. Menurunnya produksi tembakau virginia disebabkan berkurangnya luas lahan dan menurun hampir 50 persen dibandingkan dengan tahun 2019.

“Untuk sektor perdagangan, nilai tambah yang muncul dipengaruhi nilai jual yang dihasilkan sektor-sektor lain. Sementara itu, sektor konstruksi menurun karena aktivitas konstruksi pemerintah, baik APBD maupun APBN 2020 turun hingga 44 persen akibat pemangkasan anggaran,” keluhnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, HM Juaini Taofik mengatakan keunggulan dalam sektor pertanian yang dimiliki Lotim menjadi suatu keuntungan karena sifatnya yang relatif konsisten, berbeda dengan sektor pariwisata yang mengalami penurunan cukup signifikan selama pandemi Covid-19.

“Kedepannya sektor pertanian harus terus dimaksimalkan,” harapnya.

Selain sektor pertanian, Kata Taofik Kabupaten Lotim juga diuntungkan dengan adanya pertambangan galian c yang berkontribusi meningkatkan sektor perdagangan. Galian c tersebut hingga saat ini masih dimanfaatkan oleh pembangunan sektor pariwisata Lombok Tengah yang berfokus di kawasan wisata Mandalika. Kemandirian masyarakat dinilai menjadi faktor pendukung rendahnya kontraksi ekonomi di Lombok Timur.
“Meskipun perekonomian mengalami perlambatan pertumbuhan sebagai dampak pandemi covid-19 sepanjang 2020, laju pertumbuhan PDRB Lombok Timur masih yang terbaik di Nusa Tenggara Barat, jika mengesampingkan sektor pertambangan atau tanpa bijih logam,” pungkasnya. (Oni)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI