kicknews.today – Dua warga masing-masing Agus dan Hasim diduga dikeroyok kepala Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima, inisial IHD bersama anaknya dan seorang anggota SatPol PP. Kasus penganiayaan itu terjadi di objek wisata Mata Air Tampuro Desa Piong, Rabu (5/9).
Akibatnya, dua warga yang juga pengelolah wisata setempat babak belur hingga tak sadarkan diri. Mereka dilarikan warga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima karena luka serius.
Korban Agus yang dikonfirmasi mengaku kaget tiba-tiba dikeroyok bersama seorang rekannya itu. Padahal dari sebelumnya ia bersama sejumlah terduga pelaku tidak memiliki masalah.
“Saya dan Hasim tidak memiliki masalah dengan mereka. Kami tiba-tiba saja dikeroyok,” kata Agus ditemui di RSUD Bima, Kamis (7/9).
Saat pengeroyokan berlangsung, Agus dan rekanya tidak sempat melakukan perlawanan. Karena terduga pelaku datang secara tiba-tiba dan langsung memukul menggunakan tangan dan kayu.
“Mereka memukul kami secara membabi buta,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Kades dan sejumlah warga juga melakukan pengrusakan terhadap fasilitas penunjang wisata Mata Air Tampuro seperti pagar dan tugu pintu masuk. Kemudian saat keluar, juga sempat mengancam akan membakar mobil dinas rombongan Dinas Pariwisata.
“Setelah mobil dinas pariwisata bergeser dari lokasi, Kades bersama anaknya dan satu orang Satpol PP masuk lagi ke wisata Mata Air Tampuro dan merusak sound system,” beber Agus.
Atas kejadian penganiayaan yang dialaminya, Agus telah melaporkan kasus ke Mako Polres Bima. Dia berharap, terduga pelaku segera ditangkap sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
“Para pelakunya semoga cepat ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” harap dia.
Kepala Desa Piong, Ismail HD yang dikonfirmasi sedang tidak ada di rumah. Istri yang menjawab telepon wartawan mengaku sang suami sedang beraktivitas di kebun.
“Dia lagi di kebun, gak bawa HP,” pungkasnya. (jr)
