Harga bawang merah anjlok, beras naik drastis

kicknews.today – Harga beras di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kini menyentuh Rp15 ribu per kilogram. Sementara harga komoditas bawang merah justeru anjlok di angka Rp10 ribu per kilogram.

Kondisi harga dua komoditas ini telah berlangsung sejak satu bulan terakhir. Hal ini dikarenakan dipicu sejumlah faktor, untuk bawang merah karena  pengaruh panen raya bersamaan.

“Kalau produksinya melimpah, jelas harga turun. Itu sudah hukum pasar,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima, Tafsir A Majid, Kamis (19/10).

Menurut Tafsir, kenaikan harga beras saat ini karena stok yang berkurang karna lahan produksi gabah setiap tahun kian menyusut. Sehingga berdampak pada kekurangan hasil produksi beras pada setiap kali panen raya.

Dalam mengatasi kekurangan stok, selama ini Pemkot Bima hanya mengandalkan pasokan dari luar daerah. Misalnya dari Kabupaten Bima, Dompu hingga Kabupaten Sumbawa.

“Naik turun harga begini, tergantung tingkat produksi,” terangnya.

Dengan kondisi itu, sehingga Pemkot Bima tidak bisa berbuat banyak dalam menekan harga beras. Meski begitu, ia imbau para pedagang agar tidak menjual beras dengan harga yang terlampau tinggi. 

“Boleh naikan harga, tapi jangan berlebihan yang dapat membebankan masyarakat,” harapnya.

Guna meringankan beban masyarakat, saat ini Pemkot hanya bisa gelar pasar murah dan sejumlah kegiatan lain. Bahkan pasar murah ini rencananya akan digelar di 41 kelurahan hingga pada akhir tahun 2023 nanti.

“Sebagian kelurahan sudah kita sisir. Lima diantaranya, Kelurahan Sadia, Ntobo, Santi, Rite dan Penaraga,” terang mantan Kepala Disnaker Kota Bima ini.

Tafsir mengatakan, pasar murah digelar sebagai langkah nyata Pemkot Bima guna meringankan pengeluaran masyarakat. Terutama bagi masyarakat yang ekonomi menengah kebawah.

“Tujuan kami untuk bantu masyarakat, karena pada pasar murah sejumlah kebutuhan dijual dibawa harga pasar,” terangnya.

Misalnya, untuk harga beras dijual Rp10.400 per kilogram. Dari harga pasar Rp15 ribu per kilogram. Demikian juga dengan kebutuhan lain seperti terigu, minyak goreng dan lain sebagainya.

“Harganya lebih murah dibandingkan dengan harga pasar. Karena harganya murah, kadang 1 warga sampai beli 30 kilogram beras,” jelasnya.

Sementara itu, disinggung harga kebutuhan lain seperti cabai, gula dan sayur- sayuran diakui masih terpantau stabil. Kalaupun naik ataupun turun, tidak begitu terpaut jauh dari harga normal.

“Masih stabil kalau untuk kebutuhan lain,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI