Gempa bumi jadi penyebab tanah bergerak di Bima, PVMBG: Hentikan aktivitas penambangan

kicknews.today – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meneliti fenomena tanah bergerak di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Jumat (9/6). PVMBG menyebutkan penyebab tanah bergerak tersebut akibat sejumlah faktor, salah satu diantaranya gempa bumi. 

“Tanah bergerak di Dusun Muku Desa Sanolo Kecamatan Bolo pengaruh gempa berkekuatan 5,6 SR yang terjadi pada 2 April 2023 lalu,” jelas Tim PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM yang dipimpin oleh M. Kibar Suryadana, ST  di hadapan Wakil Bupati Bima H. Dahlan M.Noer dan para pejabat terkait lingkup Pemkab Bima di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, Senin (12/6).

Selain gempa bumi, fenomena alam juga dipicu karena keberadaan sesar normal di dekat lokasi. Penyebab lain menurut tim karena adanya endapan (sedimen) lunak di bawah permukaan (>30 m), serta pemotongan lereng akibat aktivitas manusia sehingga menyebabkan lereng kehilangan kekuatan (resistance force).

Terkait fenomena tersebut,  Tim PVMBG merekomendasikan beberapa hal yaitu pengurangan sedimen bulging atau area yang mengalami kenaikan akibat tekanan dari atas sehingga terlihat seperti bukit baru untuk mengurangi  potensi longsoran bulging ke pemukiman. Kemudian perluasan area terdampak atau potensi bahaya (kluster ring bahaya) serta relokasi pemukiman paling terdampak (rusak berat).

“Direkomendasikan juga pengurangan beban volume tumpukan material yang membentuk bukit kecil yang terangkat di area ujung utara, juga penghentian aktivitas penambangan, mengingat kondisi lereng yang tidak stabil.

“Dalam jangka pendek harus diupayakan air tidak masuk ke dalam lokasi zona gerakan tanah, pembuatan sodetan atau saluran drainase di area bulging agar tidak terjadi penjenuhan dan pembuatan kolam pada area yang bulging/naik,” katanya.

Untuk jangka panjang disarankan untuk melakukan kajian geologi lanjut menggunakan survei geolistrik (resistivity) untuk mengetahui kondisi bawah permukaan salah satunya bidang gelincir atau kontak bawah permukaan yang bergerak. Penataan saluran drainase aliran permukaan serta perlu dibuat saluran kedap air dan diusahakan tidak melewati tengah pemukiman.

Wakil Bupati H. Dahlan M. Noer yang memimpin rapat pembahasan menekankan perlunya penanganan yang lebih cepat, terobosan dan inovasi.

Wabup  juga mengajak semua elemen untuk bergerak bersama mengatasi permasalahan yang ada. 

“Hal ini penting agar kita tidak meninggalkan masalah yang akan menjadi bukan generasi berikutnya,” T

tandas Dahlan.

Tim  beranggotakan  empat orang yaitu Kibar M. Suryadana (Penyelidik Bumi), Yohandi Kristiawan (Penyelidik Bumi), Ghele Radja Arios (Kepala Balai Nusra) dan Syatrin Kharis (Kepala Pos PGA Tambora). (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI