kicknews.today – Rombongan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara yang diketuai Wahyu Yuana mengunjungi rumah kompos kelompok tani orong balak, Kerongkong, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur. Kunjungan mereka dalam rangka studi banding budidaya cabai di Lombok Timur.
Sebagai daerah penyangga cabai nasional, Lombok Timur, kata PJ Bupati Lombok Timur, H.M Juaini Taofik terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi dan menjalin kerja sama antara daerah untuk distribusi cabai. Beberapa waktu lalu pemerintah kabupaten Lombok Timur juga telah menandatangani kesepakatan dengan Kabupaten Jember untuk memasarkan dan mengolah hasil pertanian, khususnya klaster cabai.

“Berharap kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi, berbagi pengetahuan dan wawasan antara dua pihak, baik Sumatera Utara maupun Lombok Timur,” katanya saat kunjungan pada Kamis (29/8/2024).
Ketua TPID Wahyu Yuana menceritakan situasi dan kondisi di Sumatera Utara. Ia menyebut harga cabai di Sumatera Utara mahal.
“Belum lagi ada pembatasan pengiriman antar wilayah,” katanya.
Ia mengaku ingin mendengar bagaimana budidaya yang dilakukan oleh kelompok tani di Kerongkong, termasuk teknik hilirisasi, penanaman cabai dengan metode digital farming hingga upaya pemda untuk mengendalikan harga.
Deputi Perwakilan Bank Indonesia Winda Putri Yulistia menyampaikan bahwa kelompok tani Orong Balak adalah champions klaster binaan dari Bank Indonesia. Ia menceritakan perjalanan kelompok tani tersebut dan pada akhirnya berkat kegigihan dan komitmen seluruh anggotanya, kelompok tani ini berhasil menjadi salah satu kelompok tani andalan yang diharapkan dapat menopang kebutuhan cabai nasional. (cit)