Bupati Sukiman: 20 persen institusi pendidikan di Lombok Timur dikelola NU

kicknews.today – Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy apresiasi atas keberadaan organisasi yang didirikan Kyai Hasyim Asy’ari tersebut yang telah memasuki usia satu abad. Diakuinya bahwa Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kontribusi besar dalam perkembangan dan sejarah bangsa, termasuk di Lombok Timur.

Karena organisasi tersebut, tidak ketinggalan peran dalam upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur melalui bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.

Bupati menghitung bahwa dari seluruh institusi pendidikan yang ada di Lombok Timur, 20 persen diantaranya dikelola NU. Ia berharap NU dapat terus meningkatkan kualitas pendidikannya sehingga sejajar institusi pendidikan lainnya.

“Di bidang kesehatan, saya menantang NU untuk menyediakan klinik bagi masyarakat. Ia bahkan siap menyediakan lahan untuk pembangunan tersebut. Sementara untuk sumber daya manusia, ia percaya NU memiliki kader berkualifikasi dokter dan tenaga medis untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya saat menghadiri Harlah satu abad NU pada Minggu (12/3) di Lapangan Gotong Royong, Masbagik.

Bupati berharap NU dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang juga merupakan program pemerintah.

 “InsyaAllah bersama Pemda akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Lombok Timur,” ajaknya.

Sementara itu Pengurus Besar NU Zannuba Ariffah Chafsoh atau lebih dikenal sebagai Yenny Wahid membuka pidatonya dengan sebuah pantun yang menggambarkan kedekatannya dengan warga Masbagik.

Yenni yang juga merupakan putri Presiden Indonesia periode 1999-2021 KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur itu, sekilas menjelaskan sejarah NU. Pendirian organisasi tersebut, tuturnya, merupakan respon dari berbagai problem keagamaan, peneguhan mazhab serta berbagai alasan kebangsaan dan sosial masyarakat lainnya.

Yenni mengungkapkan bahwa NU memiliki peran besar dalam kebangkitan umat islam baik secara nasional maupun dunia. Organisasi tersebut juga menghormati tradisi-tradisi yang ada dan berkembang di masyarakat seperti sholawatan, ziarah kubur, dan maulidan. Demikian halnya dengan perempuan.

Ia menegaskan bahwa NU akan terus bergerak di masyarakat untuk memperlihatkan Islam yang toleran dan mengayomi, Islam yang tidak suka dengan ujaran kebencian dan islam yang merangkul.

Acara diisi pula tausiyah oleh salah seorang tokoh NU KH. Ahmad Muwafiq. Peringatan satu abad NU ini dirangkaikan dengan pawai taaruf mengendarai motor yang diikuti  1000 warga Nahdliyin, pentas seni bagi santriwan dan santriwati, serta khotmil Quran. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI