kicknews.today – Kasus pembunuhan sadis di Kecamatan Belo Kabupaten Bima, Jumat malam (8/12/2023) berdampak buruk bagi anak korban. Pasca kasus pembunuhan itu, anak korban yang masih berusia 8 tahun itu kini alami gangguan psikologis.
UPT PPA Kabupaten Bima dan Pekerja Sosial Kemensos RI kini lakukan pendampingan terhadap kondisi kejiwaan anak tersebut. Pasalnya, anak itu sempat melihat langsung ayahnya dibunuh secara sadis.
“Anak itu alami gejala gangguan psikologis cukup parah sejak peristiwa tragis tersebut terjadi pada Jumat malam lalu,” jelas Peksos Kemensos Kabupaten Bima, Abd Rahman Hidayat, Senin (11/12/2023).
Dayat mengatakan, sejak ayahnya dibunuh, menunjukkan ada perubahan perilaku pada anak korban. Ia bersama UPT PPA langsung bergerak memberikan pendampingan agar kondisi psikologis anak tersebut kembali normal seperti sediakala.
“Kami akan lakukan pemantauan secara berkala guna menghilangkan trauma agar mereka dapat kembali beradaptasi dengan lingkungan. Termasuk pendampingan hukum hingga ke proses persidangan,” kata Dayat.
Dia berharap, pihak keluarga juga tidak menanyakan kejadian pembunuhan itu terhadap anak korban. Sebab, hal itu bisa mempengaruhi kondisi mental anak karena dipaksa mengingat kembali peristiwa itu.
“Ini penting untuk dihindari bersama, jangan sampai anak itu mengingat kembali peristiwa itu. Kami juga sudah berupaya anak ini dimasukan ke program anak yatim dari Kemensos,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala UPT PPA Kabupaten Bima M Umar SH. Dia menyebutkan, selain pendampingan hukum, anak tersebut juga diberikan bantuan pemulihan mental.
“Sekarang kami sedang fokus pemulihan psikologis anak itu agar normal kembali,” pungkasnya.
Untuk diketahui, korban melihat langsung peristiwa pembunuhan sadis yang dialami ayahnya Jumat malam (8/12). Anak korban langsung lari menyelamatkan diri melihat ayahnya roboh dibacok pelaku.
Peristiwa itu terjadi di rumah tetangganya usai korban dan anaknya mengambil bambu. Saat istirahat, korban diserang pelaku menggunakan parang hingga tewas di tempat. Massa yang geram aksi brutal itu langsung membakar rumah pelaku.
“Korban dan pelaku ini bertetangga,” kata Kapolsek Woha AKP Ilham, Sabtu (9/12/2023). (jr)