kicknews.today – Kasus stunting di Kabupaten Lombok Timur masih tinggi, Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh Edwin Hadiwijaya mengingatkan pentingnya pencegahan sejak dini. Tidak hanya seribu hari kehidupan, pencegahan harus dimulai sejak sebelum pernikahan. Tidak saja kepada anak melainkan pula kepada ibu hamil dan menyusui.
”Saya berharap anak-anak yang mengalami gizi kurang tidak menjadi stunting. Karena itulah pemberian makanan tambahan (PMT) yang dilakukan Puskesmas mendapat apresiasi. Meskipun kita menyadari bahwa diantara 30 anak yang mendapatkan bantuan PMT tersebut ada juga yang tergolong stunting,” katanya saat Monitoring dan Evaluasi Program Gizi untuk Saluran Cerna Ideal dengan PMT (Gusi) Plus di kantor Desa Sukadamai, Kecamatan Jerowaru pada Senin (11/8/2025).

Kendati ia berharap ada data yang memisahkan antara anak-anak yang mengalami gizi kurang dan stunting. Dengan begitu, pola dan intervensi yang dilakukan diharapkan akan lebih tepat sasaran. Terkait pendataan tersebut, Wabup meminta dukungan, tidak hanya dari Puskesmas tetapi juga kader dan pihak desa.
Sebelumnya, Kepala Puskesmas Sukaraja Muksan Effendi berharap kegiatan tersebut dapat mengangkat kembali semangat para ibu untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak-anaknya, terutama yang berusia di bawah dua tahun.
”Kegiatan ini menjadi momentum untuk evaluasi hasil intervensi terhadap anak-anak yang mengalami gizi kurang di wilayah yang menjadi binaan Puskemas Sukaraja. Pemahaman tentang stunting dan pengolahan bahan pangan lokal untuk mendukung tumbuh kembang anak diharapkan dapat mencegah munculnya kasus stunting di daerah ini,” katanya.
Selain PMT dari bahan pangan lokal, pada kesempatan tersebut diberikan probiotik guna menjaga daya tahan tubuh dan penyerapan nutrisi. Dari 30 sasaran, 21 anak berasal dari desa Sukadamai dan 9 lainnya dari Sukaraja. (cit)