kicknews.today – Ada yang berbeda di Bima pekan ini. Empat artis kondang Tanah Air—Raffi Ahmad, Ariel NOAH, Gading Marten, dan Desta—membuat heboh warga dengan touring motor gede mereka yang mengusung semangat petualangan dan budaya lokal. Perjalanan ini bukan sekadar liburan, tapi penuh interaksi hangat, kekaguman pada tradisi, hingga momen haru saat melihat langsung kehidupan anak-anak joki cilik di arena pacuan kuda.
Rombongan yang dikenal sebagai “The Dudas Minus One” mendarat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, Bima, pada Minggu pagi (11/5/2025). Disambut hangat oleh warga dan kesenian tradisional, mereka memulai rangkaian petualangan yang tak biasa. Bersama mereka turut pula komika asal Bima, Rigen Rakelna, yang disebut Ariel sebagai “DNA lokal” dari perjalanan ini.
Dalam unggahan Instagramnya, Ariel menulis, “This time, DNA-nya @rigensih, seru jalan-jalan di Bima dan sekitarnya. Gw irit-irit post-nya ya… The Culture. Coba deh tebak, di Bima ini kita ke mana aja? Slide 2 dari terakhir paling ngeri sih liatnya.” Slide yang dimaksud memperlihatkan ekspresi Ariel saat menyaksikan anak-anak joki cilik menunggang kuda di lintasan. Emosional dan menyentuh.
Sebelum menuju destinasi alam, mereka sarapan di Doro Belo, lalu menonton langsung balapan kuda tradisional dengan joki cilik yang sudah melegenda di Bima. Sambil mengendarai motor gede, mereka menjelajah jalanan kampung, menikmati sapaan warga, dan menghindari hewan ternak yang kerap muncul tiba-tiba—termasuk sapi yang nyaris memotong laju motor Ariel dan Raffi.
Salah satu lokasi ikonik yang mereka kunjungi adalah Taman Wisata Savana Sarae Nduha di Dompu, sebuah padang rumput luas berlatar Gunung Tambora yang dijuluki “Afrika Van Dompu”. Di sana, mereka beristirahat sejenak, menikmati udara terbuka, dan menggelar sesi foto dengan lanskap dramatis yang kemudian viral di media sosial.
Rombongan juga menyempatkan singgah ke Uma Lengge Wawo, rumah adat masyarakat Bima, serta menyapa siswa di SMAN 1 Kota Bima. Suasana kehangatan tampak dari antusiasme pelajar yang melihat langsung sosok-sosok idolanya.
Namun, tak semua agenda berjalan lancar. Rencana mengunjungi Pantai Lariti dibatalkan setelah muncul keberatan dari warga terkait privasi dan ketertiban. Rigen menyebut pembatalan itu terjadi karena miskomunikasi, dan pihaknya menghormati keputusan masyarakat setempat.
Meski singkat, perjalanan ini meninggalkan kesan mendalam bagi para artis dan warga. Touring mereka bukan sekadar konten media sosial, tapi juga menjadi ruang pertemuan budaya, memori masa kecil, dan harapan untuk pariwisata NTB. (red.)
