kicknews.today – Seorang anggota Brimob Kompi Lombok Tengah yang diketahui bernama Jumantri menegur mantan Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) saat menonton tes pramusim MotoGP di bukit 360 sirkuit Mandalika.
Saat itu TGB bersama rombongan melihat 24 pembalap dunia kebut-kebutan di sirkuit yang memiliki 17 tikungan tersebut. Suara bising deru knalpot motor-motor berkapasitas besar terdengar hingar memekik saat tes berlangsung.

Ditulis dalam akun Safari Dakwah TGB, Minggu (13/2), usai TGB bersua foto, tiba-tiba datang petugas keamanan dari Brimob Polres Lombok Tengah. Dengan berjalan tegap, ia langsung meminta TGB bersama rombongan untuk meninggalkan lokasi.
“Silahkan kalau sudah selesai foto, untuk langsung kembali, ini bukan tempat umum,” kata Pak Jumatri sambil berjalan menenteng senjatanya.
Kemudian Pak Pari langsung menghampiri Brimob tersebut, Ia menyampaikan kalau ada tamu sambil menunjukkan Id Card berwarna merah (Id Card khusus pegawai).
“Izin pak saya pegawai ITDC, saya izin bawa tamu,” ungkap Pak Pari tanpa menyebut kalau tamu beliau itu TGB.
“Iya betul pak, saya tahu, saya juga menjalankan tugas,” timbal brimob berbadan kepal itu. TGB belum juga membuka masker, beliau sesekali tersenyum ke Pak Jumatri, kemudian menanyakan alamat Pak Jumatri.
“Bapak darimana Pak?,” tanya TGB.
“Saya dari Lombok Tengah pak, tepatnya di Jabar,”jawab pak Jumatri.
Mendengar jawaban itu, semua nampak bingung, TGB pun kembali bertanya. “Jabar dimana maksudnya pak,” tanya TGB kembali.
“Janapria barat pak,” jawab pak Jumatri disambut gelak tawa TGB beserta rombongan.
“Dulu ada Tuan Guru Azhar, tapi sudah wafat,” ungkap TGB kepada Pak Jumatri.
Mendengar perkataan itu, Pak Jumatri tiba-tiba diam. Beliau sedikit terlihat termenung. “Kenal Pak. sebentar dulu, ini pak Gubernur ya?,” tanya Pak Jumatri kepada TGB yang saat itu memakai masker dan topi.
TGB tidak menjawab apa-apa. Beliau hanya tersenyum sedikit, sambil menatap Brimob yang pernah bertugas di Timur-Timur itu. Tak lama, pak Jumatri langsung kaget. Ia kemudian mencium tangan TGB. Lalu menaikkan helmnya sambil menaruh tangan TGB di kepalanya.
“Ya Alloh, ampun tuan guru, tiang tidak tanda. Tiang sering ikut pengajian tuan guru, maafkan tiang tuan guru,” kata Pak Jumatri kaget sambil melepas maskernya.
“Tidak apa-apa, itu namanya profesional. Saya salut atas ketegasan bapak,” ungkap TGB sambil mengelus-elus pundak pak Jumatri.
“Maaf tuan guru, benar-benar saya tidak tanda,” kembali Pak Jumatri minta maaf.
“Nggak, nggak apa-apa, bapak telah menjalankan tugas dengan amanah,” sambung TGB kemudian mengajak pak Jumatri berfoto berdua.
Sambil memeluk Pak Jumatri, TGB berjalan meninggalkan lokasi. Sesekali TGB menanyakan keamanan sirkuit Mandalika kepada Pak Jumatri. Sepanjang jalan, hingga TGB naik ke mobil, pak Jumatri tak henti-hentinya minta maaf. Bahkan Brimob berbaju hitam itu meneteskan air mata.
“Sudah lama saya tidak bertemu TGB, kerinduan saya sangat terobati,” kata pak Jumatri kepada salah satu rombongan TGB.
Di akhir tulisan dikatakan, “Terima kasih pak Jumatri, telah mengajarkan kami menjalankan tugas dengan amanah dan profesional” (red)