kicknews.today – Minggu 12 November 2023 Pengurus Partai Gerindra NTB menginisiasi silaturahmi dengan mengundang para pimpinan seluruh partai koalisi Indonesia Maju di NTB. Anehnya silaturahmi yang berlangsung di Kota Mataram tersebut, seperti diarahkan untuk bermuara pada agenda penentuan pimpinan Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di NTB.
Silaturahmi itu dihadiri unsur pimpinan Partai Demokrat, PSI, Partai Gerlora, Partai Garuda, PBB, Partai Prima, PAN dan Partai Gerindra selaku pengundang. Hanya Partai Golkar yang tidak tampak hadir pada pertemuan yang berlangsung dari sore hingga petang tersebut.
Pertemuan itu berjalan didominasi dengan formulasi yang kental berlandas hanya pada arahan DPP Partai Gerindra saja. Tidak sama dengan semangat keterbukaan seperti yang diusung oleh TKN Prabowo-Gibran. Ujungnya sebagian unsur pimpinan partai koalisi yang mengikuti silaturahmi hingga akhir, seperti menyerahkan gerbong TKD pada Ketua DPD Partai Gerindra NTB, L Fathul Bahri.
Sekertaris Dewan Kehormatan DPD Partai Demokrat NTB H Sulhan Muchlis menilai langkah pengurus Gerindra NTB itu, tidak sesuai dengan semangat keterbukaan yang digaungkan oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran. Ia menilai langkah itu akan berdampak kurang positif pada kerja-kerja politik untuk pemenangan Prabowo-Gibran di NTB.
“Komposisi tim pemenangan tim kampanye daerah Prabowo-Gibran harus lintas generasi, lintas kultur. Karena pasangan colon presiden ini beda generasi, maka semestinya kombinasi TKD juga harus merepresentasikan pasangan calonnya, sebagaimana jumlah populasi pemilih muda melenial dan gen Z pada Pemilu 2024 yang lebih dari 50%. Maka sangat pantas sekiranya TKD di NTB juga harus berisi unsur yang memahami cara pandang politik anak muda NTB,” ungkap H Sulhan melalui pesan singkat Senin (14/11).
Sulhan menilai semangat keterbukaan yang diusung TKN Prabowo-Gibran juga harus mampu diimplementasikan selaras oleh pengurus Partai Gerindra di NTB. Sebagaimana TKN yang secara terbuka diserahkan untuk dinahkodai oleh unsur kader yang bukan berasal dari partai pemilik Capres Prabowo Subianto.
“Partai Gerindra NTB juga mestinya harus legowo memberikan nahkoda TKD Prabowo-Gibran kepada partai pengusung lainnya, hal ini selaras dengan TKN yang dipimpin oleh Rosan kader muda Partai Golkar,” sebut Sulhan tegas.
“Hal ini akan memberikan ghiroh perjuangan yang luar biasa kepada TKD nantinya dan rasa memiliki pasangan capres-cawapres yang terkesan tidak hanya milik Partai Gerindra saja,” sambung Sulhan menjelaskan maksud dari ungkapan kritisnya.
Lebih jauh Sulhan menilai bahwa TKD Prabowo-Gibran di NTB akan mengemban tugas yang tidak ringan dalam upaya memenangkan pasangan capres-cawapresnya pada Februari 2024 mendatang. Karena itu setidaknya TKD harus mampu mengimbangi tim dari pasangan capres lain.
“Untuk memperluas dukungan ke Prabowo maka sebaiknya Gerindra punya gerbong tersendiri di luar TKD, kalaupun Gerindra harus masuk dalam komposisi TKD mungkin tidak sebagai ketuanya,” kata Sulhan.
“Dalam pembentukan TKD tentu sangat penting harus dipertimbangkan juga oleh partai pengusung faktor geopolitik, faktor sosial politik dan kultur politik masyarakat NTB,” tandasnya tegas. (hl)