Tidak dilibatkan, event Rinjani 100 dikeluhkan masyarakat dan pemerintah Sembalun

kicknews.today – Rinjani 100 diakui sebagai event bergensi kelas dunia digelar 26-28 Mei 2023. Pasalnya, tercatat 35 negara ambil bagian dalam event tahunan di Gunung Rinjani Lombok Timur itu.

Di balik kesuksesan event besar tersebut, dikeluhkan oleh sebagian masyarakat di kaki Gunung Rinjani. Seperti disampaikan Komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup Daerah Sembalun dan dan Pemerintah Kecamatan Sembalun. Mereka mengakui, jarang dilibatkan dalam event Rinjani 100.

Ketua Komunitas Pemerhati Lingkungan Hidup Daerah Sembalun, Rijalul Fikri mengaku, Event Rinjani 100 pertama digelar pada 2016 dan semua pihak dilibatkan dari perencanaan hingga akhir kegiatan. Mulai dari pelaku wisata, masyarakat, komunitas dan pelaku budaya, Pemdes dan Pemerintah Kecamatan. Namun, event berikutnya kami jarang dilibatkan.

“Teman-teman kita hanya dilibatkan saat pelaksanaan saja, itupun sebagai penjaga. Konsepnya seperti apa kami tidak diberi tahu. Padahal kami harap ada musyawarah lebih dulu sebelum kegiatan dimulai,” aku Fikri, Sabtu (27/5).

Fikri mengakui, penyelenggaran Rinjani 100 bagian dari bisni dibawah tanggung jawab salah satu perusahaan. Akan tetapi, apapun nama event dan para pelakunya harus melibatkan masyarakat.

“Apalagi ini event berkelas dunia, tentu dampaknya terasa bagi masyarakat, khususnya di Sembalun,” ujarnya.

Terbukti, pada event Rinjani 100 pertama sangat dirasakan manfaat bagi masyarakat, baik UMKM, pemilik homestay hingga rumah warga dijadikan tempat penginapan. Sebab, satu minggu sebelum event digelar, peserta dari berbagai negara sudah memenuhi wilayah Sembalun.

“Hal seperti ini yang kami harapkan. Jadi, ada dampak juga dirasakan masyarakat mengingat ini event besar,” katanya.

Kondisi itu justeru berbeda pada event berikutnya. Yang untung hanya segelintir pengusaha hotel.

“Kami harap, keluhan masyarakat bisa dipertimbangkan untuk event Rinjani 100 berikutnya,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Camat Sembalun, Serkapudin. Dia mengaku menyayangkan hal tersebut.

“Terkait dengan pelibatan itu, tergantung dari panitia nya. Panitia tahun ini beda dengan tahun lalu sehingga komunikasi dengan warga masyarakat serta pemuda memang kurang. Itu yang kami sayangkan,” katanya.

Sebagai kepala wilayah, Camat tetap tetap mendukung kesuksesan event tersebut. Meski demikian, keluhan masyarakat harus menjadi pertimbangan pihak penyelenggara untuk event ke depannya.

“Kami di pemerintah kecamatan memang tidak terikat langsung dengan penyelenggara Rinjani 100, karena ada panitia pendukung di bawah kewenangan Pemda,” pungkasnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI