Tembakau ‘letoy’ kena hujan, petani di Lombok Tengah tidak punya asuransi gagal panen

kicknews.today – Dampak Hujan lebat yang turun beberapa hari ini membuat petani tembakau gigit jari. Namun Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah (Loteng) menilai kondisi tanaman tembakau petani yang rusak hingga saat ini belum terlalu parah.

“Masih bisa diselamatkan. Tapi kalau hujan terus dalam pekan ini tentu gagal panen,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Lalu Iskandar saat didampingi Kabid Perkebunan, Zaenal Arifin kepada wartawan, Jumat (25/6).

Dia menjelaskan kalau musuh tembakau itu hujan. Artinya keberhasilan pertanian tembakau tergantung pada cuaca kedepan. Kalau hujan artinya gagal panen, sementara jika tidak hujan, tanaman tembakau masih bisa diselamatkan.

Dari hasil pantauan di lapangan, dua hari yang lalu kondisi tembakau petani masih ada yang bagus dan memang ada beberapa titik yang rusak karena hujan. Seperti di wilayah utara Kopang, Janapria, Praya Timur masih banyak yang tidak rusak.

“Yang parah itu di Kecamatan Pujut dan Praya Barat. Namun tidak banyak, hanya 2 persen atau sekitar 5 hektare dari luas tanam tembakau 8.000 Hektare di Loteng,” jelasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, para petani masih bisa melakukan penanaman kembali, karena kondisi tembakau mereka baru umur 2 bulan. Selain itu, sebagian para petani tembakau telah melakukan antisipasi dengan cara membuat irigasi, sehingga ketika hujan turun, tanaman tembakau tidak terendam.

Hingga sekarang, Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah pun belum menghitung jumlah kerugian akibat hujan yang terjadi belakangan ini.

“Kerugian belum bisa dihitung,” ujarnya.

Disinggung terkait dengan asuransi gagal panen bagi para petani tembakau, Iskandar mengatakan, yang diberikan asuransi itu adalah petani tanaman padi dan peternakan. Sehingga untuk petani tembakau sejauh ini belum ada program asuransi.

“Belum ada program asuransi untuk para petani tembakau kita,” katanya.

Dengan adanya kondisi hujan yang tak terduga ini, pihaknya berharap para penyuluh untuk terus memberikan inovasi bagi para petani ketika menanam tembakau atau semangka supaya membuat saluran irigasi atau mengatur pola tanam.

“Penyuluh harus lebih intens turun kepada para petani,” pungkasnya. (ade)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI