kicknews.today – Jelang perhelatan MotoGP, penginapan dan hotel berbintang di Lombok masih banyak yang kosong. Dari data Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB), jumlah hotel dan penginapan yang sudah dibooking baru mencapai 5.496 kamar.
“Ini data Kamis (3/2). Dari 10.000 yang kita survei, baru 5.496 kamar yang sudah dibooking,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Yusron Hadi yang dihubungi Senin (7/2).

Untuk data terbaru kata dia, belum diterima. Yang jelas ada penambahan. Apalagi perhelatan MotoGp semakin dekat.
“Mungkin hari ini (Senin) datanya akan masuk,” ujar Yusron.
Dari jumlah itu kata dia, paling banyak dibooking adalah hotel berbintang di wilayah Mandalika, Gili, Kabupaten Lombok Utara dan sekitarnya. Jadi, okupansi hotel dan penginapan seperti homestay saat ini masih tersedia di NTB.
“Belum penuh. Masih banyak hotel dan penginapan yang belum dibooking. Termasuk di Lombok Timur,” katanya.
Total ketersediaan kamar hotel dan penginapan disiapkan jelang MotoGP sebanyak 24.768 kamar. Jumlah ini belum termasuk rumah susun sewa (Rusunawa) yang disiapkan untuk mengantisipasi kekurangan kamar.
“Semuanya sudah kita siapkan demi kelancaran event MotoGP,” tambahnya.
Terkait tarif harga hotel dan penginapan kata dia, belum ditentukan. Yang jelas, Pemerintah Provinsi NTB akan menerbitkan peraturan gubernur (Pergub) sebagai regulasi tarif hotel.
“Mungkin pekan ini Pergub diterbitkan. Yang jelas, regulasinya tidak jauh dari harga harga normal. Demi keberlanjutan event di NTB,” tuturnya.
Yusron juga tidak menampik terkait tingginya tarif kamar yang patok pihak hotel jelang MotoGP. Namun, ia berharap pihak hotel tetap mengacu pada regulasi harga yang ditetapkan melalui Pergub.
“Termasuk jasa travel agen juga kita harap ada kerjasama yang baik. Ikut mempromosikan pada pengunjung terhadap hotel dan penginapan yang belum terisi,” harapnya.
Dari informasi yang dihimpun, beberapa hotel sudah memasang tarif paket tiga hari per kamar selama periode 16-24 Maret. Harga yang ditawarkan bervariasi. Mulai dari angka Rp 5,5 juta, Rp 6,5 juta, Rp 7,5 juta, Rp 9,5 juta (2 bedrooms) hingga Rp 15 juta (2 bedrooms).
Tingginya akomodasi hotel dan transportasi di Lombok disorot anggota DPRD Provinsi NTB. Tentu hal ini sangat disayangkan, mengingat hotel saat ini sudah banyak yang dibooking. Belum lagi perhelatan MotoGP akan digelar Maret.
“Kami paham tingginya tarif karena seiring dengan banyaknya permintaan. Mestinya disesuaikan dalam batas-batas yang wajar. Jangan memanfaatkan peluang karena ada MotoGP,” sesalnya anggota DPRD Provinsi NTB, Khairul Warisin seperti dikutip dari Antara.
Tarif hotel di Lombok justeru berbeda dengan biaya hotel di Bali. Saat ini sudah 500 kamar hotel di Bali yang sudah dipesan penonton dari wisatawan domestik.
Lokasi penginapan tersebar di hotel kawasan Padangbai dan Candidasa. Satu kamar dipatok Rp 4 juta selama tiga hari. Tarif itu termasuk biaya makan, tiket MotoGP dan transportasi ke Lombok.
“Selama event, para tamu akan diangkut menggunakan fast boat menuju Lombok. Dengan jarak tempuh 1,5 jam,” jelas Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karangasem, ! Wayan Kariasa dilansir dari Bali.Inews.id. (jr)