Tari zikir zaman, kesenian Islam yang masih terjaga di Lombok Barat 

kicknews.today – Menjelang perjalanan haji ke Tanah suci Makkah berbagai macam kegiatan dilakukan para calon jamaah haji di Lombok, khususnya di Lombok Barat. Mulai dari menggelar bersanji, berzikir, berziarah, hingga dengan kesenian Islam yakni zikir zaman.

Kesenian Islam zikir zaman dari Lombok masih terjaga hingga kini meski seiring perkembangan zaman. Terbukti, antusias warga dari semua kalangan menyaksikan tari tradisional itu masih cukup tinggi.

Tari tradisional ini digelar di kediaman calon jamaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Kesenian zikir zaman ini diperagakan oleh 12 orang sebagai anggota Belangkah (Bergerak) semacam silat. Kemudian diiringi oleh irama hadi (bersholawat) sebanyak 4 orang.

Seorang penggiat yang juga pemuda zikir zaman Kediri, Ustad Ahmad Takdir mengatakan, sang pelangkah itu tergantung dari suara penyair dari sang hadi. Jika penyair salah, maka pelangkah akan ikut salah.

“Jadi mereka ini harus berjalan beriringan,” kata Takdir usai menggelar zikir zaman di Desa Kediri Selatan Kecamatan Kediri Lombok Barat, Minggu malam (4/6).

Kesenian zikir zaman di Kecamatan Kediri ini berkembang sejak tahun 1965. Kesenian zikir zaman sendiri lahir dari tarekat Naqsabandiyah kemudian muncul sebuah syair yang saat ini dibacakan oleh hadi.

“Untuk syair itu diambil dari hizib, bersanji, sebagian juga diambil dari kitab untuk syairnya. Gerakan dan syairnya itu yang mencetusnya itu Almarhum TGH. Abdul Khotib Kediri pada tahun 1955, kemudian dari generasi tua dibawa ke generasi muda yakni, almarhum TGH Sahabuddin pada tahun 1965, dari kepemimpinan TGH Sahabuddin inilah kemudian dikembangkan,” jelasnya.

Syair yang keluar dari suara sang hadi tersebut banyak menyuarakan puji-pujian sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan lelekaq Sasak santun dengan niat saling memperingatkan antar sesama manusia. Serta peringatan menuntut ilmu dunia dan akhirat yang bermanfaat, sesekali juga memperingatkan tentang akhir dunia (kiamat).

Dia menjelaskan, syair itu bertujuan untuk saling memperingati. Dengan saling memperingati itu tentunya akan mempu memberikan rasa kasih sayang antar sesama.

Kenapa gerakan-gerakan tersebut seperti pencak silat?, Ia mengaku silat pada zaman dulu itu sangat diperlukan untuk mempertahankan diri.

“Belangkah atau silat itu sangat diperlukan pada zaman dulu, tapi itu hanya tarian sifatnya,” jelas Takdir. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI