kicknews.today – Rasa bahagia terpncar di wajah pasangan suami istri, Sarihun (50 tahun) dan Hul (47 tahun ) asal Desa Danger Kecamatan Masbagik Lombok Timur. Mata mereka berkaca-kaca kala mengetahui putra sulungnya, Yad Hafizudin (17 tahun) meraih medali emas lomba lari 1.000 meter tingkat nasional.
Jumat (13/1), Yad berhasil meraih medali emas lomba lari pada Student Athletics Champion (SAC) di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Pada Maret 2023 nanti, Yad akan bertanding ke Australia mewakili Indonesia.
“Saya masih belum percaya, Yad meraih medali emas di event nasional. Saya gak bisa ngomong apa-apa,” kata Hul, ibunya Yad Hafizudin.
Yad Hafizudin merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Hul mengaku, Yad anak yang membanggakan. Sejak kelas 4 SD sudah rajin berlatih dan berolahraga. Selain lari dia juga hobi belajar pencak silat.
Yad, mulai menunjukkan bakat larinya pada kelas 3 Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Ijtihad Danger. Pernah menjuarai lomba lari dan mendapat medali emas di Solo. Kemudian, mendapat medali perunggu pada kejuaraan di Bali.
“Alhamudillah, Maret nanti dia ke Australia. Kami bangga sekali mendengarnya,” kata Hul ketika ditemui di rumahnya di Desa Danger, Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, Rabu (18/1).
Hul mengaku akan terus mendukung prestasi Yad, meski ia hanya pekerja serabutan. Dia berjanji akan terus berusaha keras demi cita-cita Yad menjadi pelari yang hebat.
“Saya akan terus berjuang demi Yad. Saya selalu berdoa agar Yad menjadi orang yang sukses dan dilancarkan segala urusannya,” ujar Hul.
Sang ayah, Sarihun menambahkan, meski dengan penghasilannya pas-pasan, ia berharap anaknya bisa membanggakan orang tua. Dia menginginkan Yad bisa meraih cita-citanya dan melebihi sukses mereka. “Saya hanya pekerja huler keliling dengan pendapatan tidak menentu setiap hari. Tapi saya akan terus berusaha bekerja untuk keberhasilan anak-anak,” katanya. (cit)
