Tanaman padi siap panen di Lombok Barat roboh akibat cuaca ekstrim

kicknews.today – Para petani di Lombok Barat mengeluhkan kondisi tanaman padi mereka. Pasalnya, tanaman padi yang sudah siap dipanen banyak yang roboh akibat cuaca ekstrim beberapa hari terakhir.

Petani asal Gerung, Ma’un, 48 tahun mengaku, dari beberapa petak sawah hampir seluruh tanaman padinya roboh. Dengan kondisi tersebut banyak bulir padi yang tidak bisa diselamatkan.

“Bulir padi banyak terendam air, jadi hanya sebagian yang bisa diambil,” katanya.

Kerusakan padi tersebut kata dia, akibat hujan lebat disertai angin kencang beberapa hari terakhir. Ia juga tidak bisa berbuat banyak, sementara padi sudah masuk masa panen.

“Kecewa sih ada, tapi mau gimana lagi,” ujarnya.

Keluhan yang sama juga disampaikan, Ina’ah, 47 tahun. Dia mengaku rugi karena banyak padi yang rusak. Diperparah lagi dengan turunnya harga gabah.

“Giliran kita panen, harga turun drastis. Dulu sempat mahal, tapi sekarang sudah turun,” katanya.

Harga gabah saat ini kata dia, Rp440 ribu per kwintal. Sebelum masa panen di wilayah Lombok Barat beberapa waktu lalu harganya mencapai Rp 570 ribu per kwintal.

“Turun drastis sekitar satu mingguan ini, tapi mau bilang apa,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat, Lalu Winengan mengatakan, kerusakan seperti itu bisa diklaim asuransi untuk mendapatkan ganti rugi. Nantinya petani tinggal melaporkan ke Dinas Pertanian.

“Kerusakan seperti pohon padi roboh akibat cuaca memenuhi kriteria untuk kita ganti,” jelasnya melalui telepon kepada kicknews.today, Rabu (1/3).

Syarat memperoleh ganti rugi itu harus sudah mengikuti program asuransi usaha tani padi (AUTP). Winengan mengaku, sejauh ini masih banyak petani Lombok Barat yang belum ikut asuransi.

“Disinilah pentingnya ikut program asuransi. Ketika gagal panen, petani dapat ganti rugi. Tahun ini kita targetkan lebih luas lagi jangkauannya,” ujar Winengan.

Dia menambahkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut dalam program ini. Untuk kepentingan ini, Dinas Pertanian telah menerjunkan para penyuluh lapangan sosialisasi ke masyarakat dan kelompok tani.

“Asuransi ini sangat penting. Terlebih dengan kondisi pertanian padi saat ini,” tutupnya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI