Stok Pupuk Bersubsidi di Lombok Tengah Tahun 2020 Habis

kicknews.today – Petani di Lombok Tengah mulai mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi pada musim tanam akhir Tahun 2020 ini. Pasalnya, stok pupuk bersubsidi untuk para petani saat ini telah habis.

Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian (SPP) Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Lombok Tengah, Yusuf Adi mengatakan, kelangkaan puput ini terjadi karena stok pupuk bersubsidi Tahun 2020 telah habis. Sehingga kebutuhan pupuk bagi petani pada awal musim tanam ini tidak bisa dipenuhi.

“Stok pupuk untuk Tahun 2020 telah habis. Jadi setelah tahun 2021 baru bisa diberikan kuota lagi oleh Pemerintah Pusat,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/12).

Selain itu juga, yang menjadi penyebab kelangkaan pupuk ini adalah, musim tanam tahun 2019 lalu itu mundur di awal tahun 2020. Sehingga kuota pupuk tahun 2020 itu telah terpakai. Sedangkan musim tanam pada musim hujan tahun 2020 ini maju di bulan November – Desember.

“Musim tanam Tahun ini maju di Bulan Desember. Sedangkan musim tanam tahun 2019 mundur di Bulan Januari 2020. Jadi stok pupuk itu habis,” katanya.

“Kelangkaan ini dari pusat, karena kuota yang diberikan sedikit atau tidak sesuai dengan usulan di RDKK,” ujarnya.

Disampaikan, untuk memenuhi kebutuhan pupuk para petani tersebut, pihaknya telah bersurat kepada pemerintah provinsi untuk diberikan tambahan pupuk. Namun, sampai saat ini masih belum ada jawaban.

“Kita masih menunggu,” jelasnya.

“Kita himbau para petani itu membeli pupuk di pengecer yang resmi untuk mengantisipasi peredaran pupuk palsu. Kalau pupuk non subsidi masih ada, tapi harganya yang jauh berbeda Rp 600-700 ribu perkwintal,” jelasnya.

“Harga pupuk bersubsidi jenis Urea Rp 1800/kg, SP36 Rp 2000/kg, ZA Rp 1400/kg dan NPK Rp 2300/kg,” pungkasnya. (Ade)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI