Sopir bus ditemukan tewas tergantung di rumah keluarganya

Seorang pria muda bernama Zainal Abidin berusia 26 tahun, warga Kelurahan Dara Kota Bima ditemukan tewas tergantung di rumah sepupunya, di Dusun Doro Fare Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima, Senin siang (18/12/2023).
Seorang pria muda bernama Zainal Abidin berusia 26 tahun, warga Kelurahan Dara Kota Bima ditemukan tewas tergantung di rumah sepupunya, di Dusun Doro Fare Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima, Senin siang (18/12/2023).

kicknews.today – Seorang pria muda bernama Zainal Abidin berusia 26 tahun, warga Kelurahan Dara Kota Bima ditemukan tewas tergantung di rumah sepupunya, di Dusun Doro Fare Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima, Senin siang (18/12/2023). Temuan mayat korban sontak menggegerkan masyarakat.

Kapolsek Sanggar Ipda Erik yang dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Jasad pria yang sehari-hari sebagai sopir bus ini ditemukan meninggal oleh sepupunya bernama Yahya dalam kondisi tergantung menggunakan seutas tali sekitar pukul 11.40 Wita.

“Saat masuk ke dalam rumah, sepupunya ini lihat korban dalam kondisi tergantung,” katanya, Senin (18/12/2023).

Melihat korban tergantung, Yahya pun histeris dan kemudian bergegas melaporkan ke Polsek Sanggar. Selanjutnya, Kanit IK Polsek Sanggar bersama anggota Kanit SPKT III Bripka Taufikurahman langsung dikerahkan meluncur ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Setelah tiba di TKP, anggota yang dibantu masyarakat menurunkan korban,” terangnya.

Tidak lama kemudian, jasad korban lalu dievakuasi ke Puskesmas Sanggar untuk dilakukan pemeriksaan fisik. Hasilnya, mayat korban sudah dalam kondisi kaku dengan mengenakan baju kaos hitam dan celana jeans biru selutut.

Pada bagian tubuh korban, terdapat luka jerat pada leher berbentuk huruf V, dengan warna merah kecoklatan. Kemudian kulit sekeliling jeratan terlihat membentuk cekungan, tampak bekas ulir tali pada leher korban.

“Tampak kebiruan pada bibir dan ujung-ujung jari, serta basah pada celana dalam, dicurigai sebagai urine korban. Kemudian di rongga mulut, tidak ada aroma minuman,” terangnya.

Kapolsek mengatakan, pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban dan menganggap sebagai musibah. Hal ini dibuktikan dengan menolak untuk melakukan autopsi jasad yang ditandai dengan pembuatan surat pernyataan.

“Surat pernyataan tidak dilakukan otopsi sudah ditandatangani oleh perwakilan keluarga. Rencananya, jasad korban dimakamkan sore ini di TPU Desa Kore,” bebernya.

Dari keterangan keluarga, korban merupakan warga asal Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima. Dia sudah setahun bekerja dari Kota Bima untuk bekerja sebagai sopir bus di UD Sanggar Jaya di wilayah Kecamatan Sanggar.

“Korban ini belum menikah,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI