Soal mutasi di Lombok Utara, Najmul: Dulu tak ada eselon II yang saya nonjobkan

kicknews.today – Mantan Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar, berkomentar kaitan mutasi jabatan yang dilakukan beberapa waktu lalu. Ia enggan menanggapi, hanya saja ia membandingkan dengan mutasi jabatan yang dilakukannya dulu. Najmul mengatakan bahwa tidak ada pejabat eselon II yang dipecat pada saat memimpin, jelasnya pada Sabtu (4/9).

Menurutnya, hal itu dilandasi lantaran Lombok Utara kekurangan SDM untuk ditempatkan pada posisi tertentu. Sehingga lebih memilih mengakomodir tanpa menonjobkan eselon II pada eks Pemerintahan Bupati H. Djohan Sjamsu yang pertama menjabat. Dengan adanya 13 jabatan kosong saat ini, tentu ada konsekuansinya, ia juga merasa bahwa keputusan Bupati Djohan justru kontradiktif.

“Saya ingat apa yang saya lakukan dulu. Pertama tidak ada satu pun eselon II yang saya nonjobkan pada saat itu. Melihat potensinya saya justru menempatkan pada posisi yang berdekatan dengan saya di kantor,” ungkapnya.

Dijelaskan, Najmul mencontohkan seperti Mantan Kepala Bapenda Hermanto yang kala itu tidak di nonjobkan olehnya. Ia justru menempatkan Hermanto pada posisi asisten. Selain dinilai mampu sebagaimana kapasitas, ia juga melihat bahwa Hermanto salah satu potensi yang muncul dari masyarakat Lombok Utara.

“Waktu itu (Pilkada 2015) di mana peran beliau besar sekali, tetapi saya pikir politik sudah berakhir karena Pilkada sudah selesai,” jelasnya.

“Kalau pada saat itu kepala dinas saya nonjobkan sementara kita kekurangan SDM, itukan kontradiktif menurut saya,” imbuhnya.

Menyangkut itu pasti ada konsekuensinya dari sisi aturan dan sebagainya. Hanya saja, sebaik-baiknya seluruh posisi ini terisi. Tapi tidak bisa dipungkiri juga pada saat pihaknya menjabat, waktu itu tidak muncul kekosongan. Kendati kekosongan ini terjadi lantaran daerah kekurangan SDM, Najmul sekali lagi mengaku tak ingin menilai, biarkan politisi lain beserta masyarakat KLU yang menilai sendiri.

“Saya tidak ingin menanggapi karena saya juga merupakan mantan bupati sehingga tidak ingin di lihat subjektif. Biarkan kawan kawan di partai dan masyarakat yang menilai,” pungkasnya. (iko)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI