Sebelum ditemukan meninggal, pria di Lombok Timur sempat tanya gimana sakitnya tergantung

kicknews.today – Seorang warga inisial SH, 44 tahun asal Desa Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur ditemukan tergantung di rumahnya pada Rabu (22/2), sekitar pukul 06.00 Wita. Sebelum ditemukan meninggal, korban sempat bertanya gimana rasanya gantung diri.

Korban pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya, Manna (71 tahun). Sang ibu kaget dan teriak minta tolong usai melihat putranya tergantung dengan seutas tali nilon yang diikat di kayu atap rumah.

Sejumlah warga yang mendengar berdatangan dan membantu menurunkan korban dengan cara memotong tali gantungan yang menjerat leher korban. Dari keterangan keluarganya, korban sudah lama mengalami gangguan jiwa atau Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Kapolsek Labuhan Haji, Iptu Abdusy Syukur membenarkan peristiwa itu. Berdasarkan keterangan saksi lain, Arsad mengaku, pada Senin (20/2) sempat bertemu korban di depan rumahnya. Saat itu korban sempat menyebutkan ingin bunuh diri, karena ingin tahu rasanya. Akan tetapi, Arsad yang mendengar hal itu melarangnya, karena tidak baik.

“Sempat ada percakapan seperti itu sebelum korban ditemukan tergantung,” ungkap Iptu Abdusy Syukur, Rabu (22/2).

Selain itu, saksi lain juga menerangkan bahwa korban pada tahun 2018 dan tahun 2021 juga sempat melakukan percobaan gantung diri. Akan tetapi gagal karena berhasil dicegah oleh keluarga korban.

Sedangkan ketika ditemukan tergantung pada pagi tadi, jarak antara lantai dengan tempat ikatan tali gantungan tiga meter. Sedangkan jarak ikatan tali dengar leher korban 120 centimeter dan tinggi badan korban 166 centimeter.

“Keterangan saksi-saksi juga saat korban ditemukan posisi kaki korban jinjit dengan ujung jari menyentuh lantai,”katanya.

Sehingga dari kejadian tersebut, Iptu Abdusy Syukur menghimbau apabila ada keluarga alami gangguan jiwa atau depresi untuk lapor ke aparat. “Apabila warga masyarakat yang merasa ada keluarganya mengalami depresi sebaiknya segera dilakukan koordinasi dengan pihak aparat terkait, minimal dengan para pejabat Desa/kelurahan setempat untuk ditindaklanjuti agar tidak ada kasus serupa. Dari kejadian ini sudah dilakukan pendalaman oleh pihak Polres Lombok Timur,” pungkasnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI