SDN 21 Kota Bima tanam sikap gotong royong dengan bersih-bersih halaman masjid

Siswa SDN 21 Tolomundu Kota Bima gelar kegiatan bersih-bersih sampah di halaman Masjid Agung Al Muwahiddin, Sabtu (13/1/2024).
Siswa SDN 21 Tolomundu Kota Bima gelar kegiatan bersih-bersih sampah di halaman Masjid Agung Al Muwahiddin, Sabtu (13/1/2024).

kicknews.today – Siswa SDN 21 Tolomundu Kota Bima gelar kegiatan bersih-bersih sampah di halaman Masjid Agung Al Muwahiddin, Sabtu (13/1/2024). Selain jadi kegiatan rutin, aksi pungut sampah ini juga untuk menanamkan pembiasaan dan menumbuhkan sikap bergotong royong pada siswa.

“Memandang penting untuk menanamkan sikap gotong royong, para siswa diajarkan untuk peduli kebersihan terhadap lingkungan sekitar. Dan pagi ini (Sabtu) kami memanfaatkan jam olahraga untuk bersih-bersih halaman Masjid Agung Al Muwahiddin, karena memang tempat ibadah seperti ini harus dirawat dan jaga bersama,” kata Kepala SDN 21 Tolomundu Kota Bima, Sulami, S.Pd, Sabtu (13/1/2024).

Kegiatan Liput (Lihat Pungut) Sampah ini merupakan program yang diterapkan di SDN 21 Tolomundu Kota Bima. Tujuannya, menanamkan pembiasaan anak sejak usia dini dan bagaimana hidup bergotong royong.

“Banyak pembelajaran dari kegiatan sosial seperti ini. Termasuk jadi wadah interaksi anak dengan sosial dan melatih kepedulian mereka terhadap lingkungan,” katanya.

Kegiatan ini digelar setiap pagi sebelum proses pembelajaran olahraga, baik di halaman sekolah maupun di fasilitas umum seperti masjid. Siswa diharapkan membersihkan lingkungan dengan didampingi oleh wali kelas guru mata pelajaran masing-masing.

“Guru olahraga atau wali kelas bertindak sebagai pemimpin kegiatan gotong royong, memberikan bimbingan dan arahan pada siswa agar pekerjaannya berhasil dengan baik,” katanya.

Para siswa pun terlihat senang dan antusias mengikuti kegiatan bakti sosial tersebut. Menurutnya, itu sejatinya manfaat dari kegiatan gotong royong, membuat setiap pekerjaan menjadi lebih ringan dan menjalin keakraban antar siswa.

“Perilaku gotong royong sudah mengakar di kehidupan masyarakat Indonesia sejak dahulu. Sikap gotong royong harus terus dipupuk pada anak sejak dini demi menjaga budaya ini tidak tergerus zaman,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI