Sampel otak anjing yang gigit 8 warga di Bima diambil untuk uji laboratorium

kicknews.today – Soal anjing gila yang menyerang 8 warga (ralat berita sebelumnya 7) di Desa Sampungu Kecamatan Soromandi direspon Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakeswan) Kabupaten Bima. Mereka langsung turun ke lokasi untuk mengambil sampel darah dan otak anjing liar tersebut.

“Sampel itu nanti akan diuji laboratorium untuk memastikan anjing liar itu gejala rabies atau tidak,” jelas Kabid Kesehatan Hewan Disnakeswan, Ibrahim AR, Selasa (11/1).

Jika hasilnya positif kata dia, anjing tersebut akan dieliminasi. Berbeda kalau negatif, hanya diberikan vaksin.

Biasanya, setiap anjing rabies, pasca menggigit pasti akan menjauh dari pemukiman. Lalu meninggal dengan sendirinya pada rentang waktu satu pekan.

“Biasanya begitu, kalau sudah menularkan racun ke korban, usia anjing untuk hidup tidak lama,” jelasnya.

Dari mana asal anjing tersebut sebut Ibrahim, hingga kini belum diketahui. Apakah anjing peliharaan warga setempat atau anjing liar.

Namun, besar kemungkinan anjing itu dari Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Karena akhir tahun 2021, Disnakeswan sudah melakukan vaksinasi anjing di Desa Sampungu.

“Rabies ini tetap diwaspadai, jadi vaksinasi anjing tetap dilakukan di tiap desa,” ungkap Ibrahim.

Kasus gigitan anjing bukan pertama kali terjadi di tahun 2022. Awal Januari lalu, kasus gigitan terjadi Kecamatan Sanggar. Hanya saja, kondisi korban tidak terlalu parah. Sekarang sudah membaik dan beraktifitas seperti biasa.

Untuk diketahui, seekor anjing liar menyerang 8 warga di Desa Sampungu, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Senin (10/1). Ironisnya, para korban digigit dalam rentang waktu setengah jam.

Dari delapan korban, dua orang masih balita. Yakni anak laki-laki berusia 2 tahun, AA dan dan anak perempuan berusia 3 tahun, NR.

“AA mengalami luka gigitan di bagian tangan kanan dan telapak kaki kanan. Sedangkan NR luka di mulut dan dahi,” kata Kapolsek Soromandi Ipda Zulkifli.

Selain dua Balita, empat anak jadi korban gigitan anjing liar. Yaitu TN, perempuan, 18 tahun, luka di telapak kaki kanan dan pinggang; RK, laki-laki, 12 tahun, luka pada tangan kanan; dan LT, perempuan, 8 tahun, luka pada kedua paha. Kemudian AR, 12 tahun, luka di bagian telinga dan paha.

Sementara korban lain kata dia, Ahmad, 28 tahun. Dia mengalami luka gigit di bagian pergelangan tangan kanan dan telapak kaki kanan. Serta H Abdullah, 56 tahun luka di hidung dan tangan kiri.

“Beberapa korban lain sudah dibawa ke RSUD untuk mendapatkan perawatan karena luka serius,” ungkap Zulkifli.

Kasus gigitan tersebut terjadi di lahan jagung watasan Desa Sampungu sekitar pukul 11.00 Wita. Lima korban diserang saat duduk dan tidur di gubuk. Sementara tiga lain digigit saat mandi di sungai. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI