kicknews.today – Rifki Rofiul Haq, relawan MER-C (Oganisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis) di Jalur Gaza Palestina menyampaikan terimakasih kepada warga di Lombok, Nusa Tenggara Barat atas bantuan moril dan materi dari masyarakat NTB untuk Palestina selama ini yang diharapkan bisa meringankan beban masyarakat Gaza.
Terakhir, aksi kemanusian masyarakat Lombok diekspresikan secara budaya, dituangkan dalam puisi, musik dan teatrikal dengan melibatkan para seniman ‘jalanan’. Aksi peduli Palestina yang digagas Iqbal Creative Center itu mengajak masyarakat untuk menyaksikan situasi di Gaza secara langsung.
Aksi Peduli Palestina bertajuk Gaza Tonight itu berlangsung di Trotoar Taman Budaya Kota Mataram, Minggu malam (24/12/2023) dihadiri langsung oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Lalu Muhammad Iqbal.
“Kami berterima kasih pada masyarakat Lombok dan Jubir Kemenlu RI pak Lalu Iqbal atas dukungan dan doanya untuk masyarakat Gaza. Semoga aksi solidaritas ini bernilai ibadah di mata Tuhan,” kata Rifki.
Rifki menyampaikan bahwa warga di Jalur Gaza sangat mengenal masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua sangat berterima kasih pada kepedulian masyarakat Indonesia terhadap kondisi di Gaza saat ini.
“Ucapan terima kasih ini hampir setiap hari disampaikan masyarakat ketika kami turun ke lokasi untuk evakuasi. Bahkan ketika aksi Peduli Palestina, jutaan manusia di Monas Jakarta beberapa waktu lalu membuat warga Palestina terharu dan menyampaikan terimakasih pada masyarakat Indonesia,” kata Rifki.
Rifki menyampaikan bahwa kondisi masyarakat Jalur Gaza saat ini mengalami krisis air bersih dan kekurangan makanan. Di sisi lain bantuan makanan sangat sulit masuk ke Jalur Gaza.
“Sekarang bantuan kemanusian yang masuk ke Gaza dirusak dan dihancurkan pasukan zionis Israel. Bantuan yang sebelumnya 500 truk, hanya bisa masuk ke Gaza sebanyak 100 truk ke Jalur Gaza,” katanya.
Rifki juga melaporkan bahwa kontak senjata di Jalur Gaza masih berlangsung hingga saat ini. Sejak pertempuran dimulai pada 7 Oktober 2023, sudah 20 ribu lebih masyarakat Palestina meninggal dan 50 ribu luka-luka.
Korban kezaliman israel sasarannya bukan hanya warga muslim. Beberapa hari lalu kata Rifki, 2 perempuan umat nasrani ditembak mati saat menuju gereja di Gaza.
“Sejauh ini korban paling banyak adalah anak-anak dan perempuan,” katanya.
Selain warga sipil, 300 petugas medis dan 100 jurnalis ikut menjadi korban serangan israel. Pasukan israel juga menyerang banyak fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Indonesia yang dibangun di Gaza dan sekarang sudah dikuasai pasukan israel.
“Tercatat 71 persen fasilitas kesehatan di Palestina tidak berfungsi. Saat ini sudah ribuan warga mengungsi akibat rusaknya fasilitas,” kata Rifki.
Jubir Kemenlu RI, Lalu Muhammad Iqbal mengapresiasi semangat Mer-C membantu warga di Gaza. Bahkan Rifki menolak dievakuasi oleh pemerintah Indonesia dan tetap ingin membantu warga di Gaza.
“Jiwa kemanusiaan Mas Rifki ini sangat luar biasa. Salam masyarakat NTB untuk Mas Rifki, kami mendoakan semoga kebaikan Mas Rifki dibalas jauh berkali lipat buat Mas Rifki dan keluarga,” katanya.
Lalu Iqbal juga mengapresiasi aksi solidaritas masyarakat NTB terhadap Palestina yang diekspresikan secara budaya. Menurut Lalu Iqbal, banyak pilihan untuk mengekspresikan kepedulian terhadap Gaza.
“Baru kali ini kepedulian terhadap Gaza diekspresikan secara budaya,” sanjung Lalu Iqbal.
Menurut Iqbal, mungkin sebagian orang mengira bahwa aksi kepedulian tidak bermanfaat dan tidak sampai ke Gaza. Tapi, ingat beberapa waktu lalu telah tercapai kesepakatan damai walaupun singkat, itu karena tekanan masyarakat di seluruh dunia termasuk dari NTB.
Lalu Iqbal menegaskan, gencatan senjata yang terjadi di Jalur Gaza Palestina saat ini merupakan perang kebudayaan. Perang kebudayaan antara mereka yang cinta kekerasan melawan masyarakat dunia yang mencintai kedamaian. Itulah sebabnya, kenapa aksi kemanusiaan digelar di Taman Budaya.
Gencatan senjata itu kata Lalu Iqbal, bukan dari PBB, melainkan desakan dari 193 negara yang menolak kekerasan terhadap warga Gaza. Hanya dua negara yang selalu menolak menghentikan kekerasan ini, yakni negara pelaku dan negara pendukungnya. Namun, 193 negara tidak lebih kuat dari dua negara itu.
“Kalau senjata dan politik tidak lagi bisa bicara, maka kekuatan kemanusiaan adalah doa,” kata Lalu Iqbal.
Lalu Iqbal mengajak seluruh umat beragama agar berdoa untuk kemanusiaan agar budaya anti kekerasan memenangkan perang. Jika ini terus berlangsung maka kondisi inilah yang akan diwariskan dan ditonton anak cucu di masa mendatang.
“Teman-teman semua upaya sudah dilakukan, Kemenlu RI sudah mendatangi berbagai negara hanya untuk mengatakan Indonesia anti kekerasan dan ingin menghentikan kekerasan di Gaza,” jelas Lalu Iqbal. (jr)
