PT. Energi Selaparang Lombok Timur terancam gulung tikar, puluhan karyawan dirumahkan

Pintu masuk ke PT. Energi Selaparang Lombok Timur.
Pintu masuk ke PT. Energi Selaparang Lombok Timur.

kicknews.today – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Energi Selaparang Lombok Timur saat ini dalam kondisi kritis. Pasalnya usahanya di bidang air mineral dalam kemasan itu tidak beroperasi lagi lantaran mesin masih dalam keadaan rusak.

Kabag Ekonomi Lalu Mustiarep mengatakan, saat ini PT. Energi Selaparang masih beroperasi. Namun, kondisi mesinnya rusak dan akan diperbaiki.

“Kondisi saat ini paling tidak dengan biaya operasional yang memadai dengan hasilnya. Minimal bisa menghasilkan air 20 ribu dus sehari, sementara dengan kondisi saat ini hanya mampu 5 ribu dus,” katanya pada Sabtu (11/11).

Ia mengklaim Sumber Daya Manusia (SDM) di PT Energi Selaparang masih baik. Seperti dari penjualan BBM, namun, ia sebut di BBM ini malah masih kekurangan stok sehingga tidak bisa melayani semua nelayan lantaran kemampuannya hanya beberapa ribu liter per minggu.

“Itu yang sedang kita upayakan, malah kita mau nambah lagi, SPBN di Labuhan Lombok karena BBM ini harga dan keuntungannya juga jelas, sehingga kita tidak ada kerugian di situ,” tambahnya.

Yang membuat PT tersebut terancam gulung tikar dikarenakan biaya operasionalnya tinggi terletak di produksi airnya. Sehingga hasil dari BBM ikut tersedot. Maka dari itu usaha yang satu ini untuk sementara masih dievaluasi.

“Staf yang bekerja di bagian produksi air mineralnya saat ini sedang dirumahkan dulu sampai kondisi mesinnya normal kembali,” terang Mustiarep

Mustiarep menyebutkan di tahun 2024 pihaknya akan mengupayakan untuk menormalkan kembali usaha dari PT. Energi Selaparang, karena ia melihat dari usaha penjualan BBM-nya masih normal.

Sementara, Direktur PT. Energi Selaparan Sukirman membenarkan produksi air tidak beroperasi lagi dikarenakan ada gangguan mesin, juga biaya produksi air tidak ada, seperti pembelian bahan bakunya dan biaya izin SNI-nya sangat besar.

“Di tahun 2023 ini tidak ada anggaran, ” ujarnya.

Dikatakan juga, karyawan yang bekerja di kantor tersebut saat ini dirumahkan sekitar 20 orang lantaran tidak ada penggajian.

“Kalau di usaha BBM tetap ada,” tutupnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI