kicknews.today – Kalender event di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah ditetapkan. Namun terdapat sejumlah event besar tidak terakomodir, salah satunya ajang Pacuan Kuda Bima.
Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kota Bima sesalkan dengan kebijakan tersebut. Mereka mempertanyakan kenapa atraksi budaya masyarakat Bima yang mengundang ribuan masyarakat dari berbagai daerah itu justeru tidak diakomodir di kalender event NTB.
“Kami sangat kecewa, kenapa sekelas Pacuan Kuda tidak masuk Kalender Event,” sesal Ketua Pordasi Kota Bima, Sudirman DJ, Selasa (28/11/2023).
Pacuan Kuda menurut Sudirman, merupakan atraksi budaya yang sudah bertahan sejak turun temurun. Ajang ini harusnya terus didukung, karena mampu memantik antusiasme masyarakat banyak.
Pacuan Kuda lanjut wakil rakyat dari Partai Gerindra ini bukan sekadar ajang hiburan rakyat. Tapi, juga terdapat pesan moralnya.
“Kenapa kuda memutar ke kiri, kalau orang dulu bilangnya seperti tawaf. Pemilik kuda gak boleh ‘nakal’, jadi pesan agamanya ada,” katanya.
Selama ini, Pordasi sudah maksimal berjuang dengan menjalin komunikasi pada sejumlah pihak agar Pacuan Kuda masuk kalender event, namun kandas. Ia juga mempertanyakan kenapa event sebesar pacuan kuda tidak dipilih.
“Kami membuka ruang untuk diskusi soal ini, sebab kami butuh kejelasan. Jangan mematikan budaya masyarakat yang sudah ada sejak turun temurun.
“Kita bisa menyaksikan bagaimana euforia masyarakat menyaksikan Pacuan Kuda di Sambinae Kota Bima beberapa hari lalu. Jalanan macet dan ratusan ribu masyarakat tumpah ruah,” tegasnya. (jr)
