kicknews.today – H.M. Juaini Taofik tidak hanya berkecimpung di birokrasi sebagai Penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur, namun ia juga sembari menjalankan pendidikan S3 nya di kampus ternama Indonesia. Dimana dalam waktu dekat, Juani dikabarkan akan ujian kolokium (Proposal Disertasi) dengan judul penelitian ‘Model implementasi pengendalian stunting di Lombok Timur’.
PJ yang akrab disapa Kak Ofik ini mengatakan tidak hanya fokus dalam pemerintahan, akan tetapi secara pribadi juga terus mencari data dan berkomunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait klaster stunting.

“Inti stunting ini sebenarnya yaitu ada dalam waktu pendek, jangka menengah dan kemudian jangka panjang,” katanya pada Jumat (29/9).
Kak Ofik mengatakan bahwa penyebab stunting itu tidak sesederhana yang dibayangkan dan menerka bahwa bayi atau balita itu terkena stunting. Dimana melalui proposal disertasinya, sebab terjadinya hal itu dikarenakan faktor personal, dan keluarga khususnya pada perilaku pola pengasuhan anak.
Mengapa orang stunting kata dia, dikarenakan berat bayi lahir rendah (Bblr). Kemudian kata dia, dalam posisinya sebagai balita mengalami penyakit kronis, sebagai contoh misalkan mencret dan mungkin tidak cepat ditangani oleh fasilitas kesehatan maka gizi balita tersebut akan habis. Kemudian asupan gizi yang kurang, misalkan karena tidak diberikan ASI.
“Ketiganya itu berada di personal,” katanya.
Ada pula faktor di level keluarga, dimana penganten perempuannya itu menikah dibawah usia 19 tahun.
“Bayangkan perempuannya menikah dibawah usia 19 tahun maka ada persoalan rebutan gizinya dengan anaknya,” ujar Kak Ofik.
Kemudian, perilaku terhadap pola pengasuhan anak. Meski hal ini masih bisa ditangani oleh Dinas kesehatan. Namun kata dia, yang paling mendasar adalah adab sebab-sebab di masyarakat dan publik yaitu ada persoalan sosial ekonomi, air bersih, dan sanitasi.
“Jadi tidak bisa stunting ini diselesaikan dalam jangka pendek,” tuturnya.
Sehingga hal yang dilakukan dalam jangka pendek ini adalah memastikan pelayanan kesehatan. “BPJS juga termasuk dalam mengendalikan stunting. Kalau masyarakat memiliki kartu mereka tidak akan berpikir dua kali untuk ke faskes,” ujarnya.
Hal tersebut lah yang membuatnya mengambil proposal disertasi itu, karena baginya penurunan stunting sangat penting. (cit)