Pihak Unram tanggapi soal demo ricuh menyebabkan 4 mahasiswa terluka

kicknews.today – Pihak Universitas Mataram (Unram) menanggapi kericuhan yang mengakibatkan 4 mahasiswa terluka saat demonstrasi di depan Rektorat Unram, Selasa (20/6). Bentrok itu terjadi antara mahasiswa dan puluhan satpam.

Kabag Humas Unram, Affandy Akbar memberikan klarifikasi soal kejadian itu. Menurutnya, kericuhan massa aksi dan satpam bermula saat Rektor Unram meminta 20 orang perwakilan dari massa aksi untuk audiensi.

“Karena ruang Rektor tidak cukup jika semua massa masuk. Akhirnya diminta 20 orang saja,” kata Affandy, Rabu (21/6).

Namun kata dia, permintaan itu tidak diindahkan oleh massa aksi. Mereka ingin tetap masuk, tapi ditertibkan oleh Satpam.

“Tidak terima ditertibkan akhirnya terjadi kericuhan itu,” katanya.

Affandy belum bisa menjelaskan terkait sikap kampus terkait tuntutan massa aksi saat demonstrasi. “Kami dari humas belum dapat perkembang soal itu,” katanya.

Sebelumnya, aksi demo puluhan mahasiswa dari BEM Fakultas, himpunan, ormawa serta OKP yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) Melawan di halaman kampus Unram berakhir ricuh, Selasa (20/6). Empat mahasiswa terluka, bahkan satu diantaranya dilarikan ke rumah sakit usai bentrok dengan puluhan satpam.

Aksi demonstrasi tersebut awalnya berjalan aman sekitar pukul 10.00 Wita dengan membawa 10 poin tuntutan. Diantaranya mendesak Satgas PPKS untuk menyelesaikan kasus kekerasan seksual di dalam dan di luar kampus Unram. Hapus pembayaran IPI di Unram, stop pungli di Unram dan lain-lain.

Ketua BEM Unram, Martoni Ira Malik menyangkan sikap arogansi satpam. Ia mengutuk segala tindakan represif satpam Unram dan menuntut keadilan untuk segala kekerasan yang dilakukan.

“Kami akan turun kembali dan menuntut segala bentuk isu yang kami bawa,” tegas Martoni, Selasa malam (20/6).

Martoni mengungkapkan, aksi premanisme satpam menyebabkan 4 mahasiswa terluka. Mahasiswa didorong kemudian dipukul hingga diseret ke gedung rektorat. Bahkan ada satu mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit dan beberapa mahasiswa yang diinjak hingga mengalami sesak di saat aksi. “Kami dibubarkan dan dilempari batu, pentungan dan sebagainya. Niat kami hanya sekedar ingin menyampaikan aspirasi apa yang menjadi keresahan mahasiswa selama ini. Tapi sambutan dari pihak rektorat malah memberikan kejutan yang tidak baik,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI