Petani cabai di Lombok Tengah merana, tanaman rusak bantuan tidak ada

kicknews.today – Sekitar satu hektar tanaman cabai di Desa Jurang Jaler, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah rusak. Kerusakan itu diduga karena faktor tingginya curah hujan beberapa hari terakhir.

Mikraj seorang petani cabai mengatakan, selain karena faktor hujan, kerusakan tanaman cabai yang menyebabkan buah menjadi rontok tersebut, terjadi karena penyakit lalat buah. Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, para petani berusaha mengurangi air yang menggenangi sawah mereka termasuk menyemprotkan obat pembasmi lalat.

Mikraj juga mengaku cabai yang ditanam di lahan seluas 1 hektar ini diprediksikan saat panen akan lebih jauh berkurang. Bahkan sejauh ini kata dia, belum adanya bantuan obat dari pemerintah setempat untuk sebagai penghalau penyakit cabai yang dialami para petani.

“Hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Taufikurrahman Pua Note mengatakan, secara khusus, pertanaman cabai di musim penghujan memang membutuhkan kerja ekstra. Karena tanaman cabai tidak tahan terhadap genangan air.

“Jika para petani mengusahakan tanaman cabai di musim hujan ia harus memperhatikan aspek drainase, agar genangan air dapat berkurang,” sarannya.

Meski belum ada bantuan, pihaknya sedang mengupayakan bantuan obat-obatan, serta akan mengaktifkan petugas pengamat hama penyakit tanaman untuk siap standby  memberikan pendampingan. Serta mengidentifikasi penyakit serta cara pengobatannya.

“Harapan kami, para petani cabai selalu melakukan pengolahan lahan yang baik, memperbaiki drainase, merawat tanaman,  memantau kondisi pertanaman secara rutin, dan jika menemukan kondisi tanaman yg terkena penyakit, dapat langsung berhubungan dengan Petugas POPT yang berkantor di masing-masing UPT Penyuluhan, Hama Penyakit Tanaman,” ujarnya saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (15/3). (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI