Perempuan di Lombok Barat umbar hubungan asmaranya dengan Kades, rela tinggalkan suami

kicknews.today – Seorang perempuan inisial MN, 39 tahun asal Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan Lombok Barat merasa dibohongi oleh Kepala Desa (Kades) di wilayah tempat tinggalnya inisial MH. Dia mengaku kecewa karena Kades tak kunjung menikahinya.

MN sempat menjalin hubungan asmara dengan MH. Pada Februari mereka bertengkar hingga HP milik MN dirusak oleh MH. MN pun meminta pertanggungjawaban di Kantor Desa.

“Saya digantung, HP saya dirusak. Padahal dia gak tahu di HP itu ada bukti percakapan kami sebelumnya yang sudah simpan,” kata MN pada kicknews.today, Senin (20/3).

Dia mengaku menjalin hubungan dengan Kades sudah 4 tahun. Keduanya sama-sama berstatus menikah. Bahkan MN harus bercerai dengan suaminya tahun 2022 karena hubungan mereka.

“Iya begitulah, makanya saya minta pertanggungjawaban Kades,” kata MN.

Ceritanya tak berhenti sampai di situ, ia dan Kades pernah melakukan tahap mediasi sampai 3 kali, namun Kades tak pernah datang. Seperti di Kantor Camat, kata dia, Kades MH hanya diwakili oleh Kadusnya.

“Padahal maksudnya supaya jelas mau kemana hubungan ini. Kemudian kita dimediasi oleh TGH. Subki Sasaki, tapi dia tetap mengelak,” bebernya.

Begitu juga saat dimediasi oleh Ketua FKUB NTB, hanya sekali Kades menghadirinya, itupun hanya menghadirkan keluarga terdekat. Kemudian dari mediasi tersebut mendapatkan jawaban bahwa mereka akan dinikahkan.

“Itu 4 bulan setelah mediasi perjanjiannya Kades akan nikahi saya, tapi tidak ada jawaban sampai sekarang,” katanya.

Status MN pun kini terkatung-katung sehingga melaporkanya ke Polres Lombok Barat dengan tuduhan perusakan HP. Namun, ia mengaku tidak terima dengan perlakuan Kades yang sudah memberikan janji palsu hingga ia harus bercerai dengan suaminya.

“Yang saya tagih tanggung jawabnya sebagai Kades. Bukti chatnya dengan saya juga masih tersimpan dengan baik. Sampai-sampai dia mau bunuh diri kalau saya tak turuti keinginannya. Terus dari kemarin-kemarin pas minta pertanggung jawaban kok dia gak ada tanggung jawab sama sekali,” kata MN dengan mata berkaca-kaca.

Kades Jagaraga MN yang dikonfirmasi menepis terkait sudah melakukan upaya mediasi tersebut. Ditegaskan lagi, bahwa mediasi itu tidak pernah ada, apalagi sampai melibatkan tokoh agama.

“Tidak ada mediasi, itu menurut pandangan mereka saja. Karena mediasi itu harus dalam bentuk formal, misalkan melalui undangan tertulis. Ini tidak pernah dilakukan,” ungkapnya.

Kalau memang ingin mediasi kata dia, seharusnya dilakukan pertemuan kedua belah pihak, ada undangan resmi secara tertulis. Tetapi hal seperti itu tidak pernah terjadi dan tanpa undangan.

“Saya tidak pernah menerima undangan dalam rangka mediasi,” tandasnya.

Viralnya hubungan mereka, HM mengaku tak gentar. Ia juga sudah melaporkan warganya yang menyebarkan perselingkuhannya itu ke Polda NTB.

“Dua minggu lalu sudah mereka dipanggil ke Polda NTB, karena saya tak terima dikatakan seperti itu, itu mengolok saya namanya.  Dan MN juga sebagai saksinya,” jelasnya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI