Penyebab meninggalnya dr Rika terkuak, ada saksi baru yang lihat di Vila Hantu

kicknews.today- Penyebab meninggalnya dr. Rika Hastuti Setyorini di Pantai Setangi, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara mulai terungkap. Dugaan sementara, kematian dosen Universitas Mataram itu karena tergelincir dari atas tebing.

“Itu baru dugaan sementara. Penyebab pastinya kami masih menunggu hasil otopsi,” kata Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, AKP Made Sukadana, Selasa (19/4).

Dari hasil pemeriksaan luar, wanita asal Desa Telagawaru, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat ditemukan dalam kondisi banyak patah tulang. Seperti tulang rongga dada, tulang rusuk, tangan dan beberapa tulang lain.

“Korban ditemukan meninggal di antara bebatuan bawah tebing. Apakah korban dibunuh atau kecelakaan belum bisa dipastikan,” katanya.

Selain suami korban, pihaknya juga memeriksa saksi kunci lain, yakni warga yang mengamankan sepeda motor korban. Saksi tersebut awalnya pergi foto-foto di Vila Hantu, Kamis sore (14/4).

Saat hendak pergi buang air kecil, saksi melihat korban sedang berdiri di pinggir tebing. Karena ada korban, akhirnya saksi memilih buang air kecil ke tempat lain.

“Saat itu, saksi melihat sepeda motor korban lengkap dengan kunci kontak tidak jauh dari lokasi,” jelas Kasat.

Setelah di lokasi itu, saksi pergi lalu kembali sekitar pukul 17.00 Wita untuk foto-foto. Namun dia sudah tidak melihat korban di Vila Hantu.

Sementara sepeda motornya masih ada. Hingga malam hari, pemiliknya tak kunjung datang mengambil sepeda motor tersebut.

“Saksi berinisiatif membawa pulang sepeda motor tersebut dan rencananya akan dikembalikan kalau pemiliknya datang. Dia juga menuliskan nomor HP-nya lalu ditempel di pohon sekitar lokasi, supaya pemilik motor bisa menghubunginya,” jelas Kasat.

Hingga keesokan harinya, pemilik sepeda motor tak kunjung menghubungi saksi. Kemudian sekitar pukul 09.00 Wita, Jumat (15/4) korban ditemukan meninggal di antara bebatuan Pantai Setangi.

“Saat itu saksi belum mendapat kabar tentang meninggalnya korban,” kata Kasat.

Sepeda motor tersebut dikembalikan pada Senin (18/4) setelah menemukan identitas korban di dalam jok motor. Awalnya sepeda motor tersebut dibawa ke rumah korban. Namun, suami korban mengarahkan untuk diserahkan ke polisi.

Kasat Sukadana juga meluruskan bahwa korban tidak mengalami gangguan jiwa seperti yang informasi yang beredar sebelumnya. Dari keterangan suaminya, korban kerap mengalami depresi.

“Korban tampak normal seperti biasanya. Kadang sesekali depresi dan sering melamun,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI