Penjual bunga Rampai raup untung saat Idul Fitri 

kicknews.today – Momen lebaran sangat ditunggu-tunggu oleh pedagang Bunga Rampai di Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan Lombok Barat. Sebab di momen tersebut mereka meraup untuk banyak karena banyaknya warga yang ziarah kubur.

Ditemui kicknews.today di  pinggir jalan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kediri Lombok Barat, para pedagang mengaku kewalahan karena banyaknya pembeli. Dari sekali penjualan mereka meraup untung hingga Rp600 ribu.

“Kalau sampai habis itu kita bisa dapat Rp600 ribu. Tapi tergantung momen, seperti lebaran pasti habis,” aku Niluh Angsari, penjual Bunga Rampai.

Niluh mengaku mempersiapkan racikan bunga rampainya selama seminggu. Satu kresek kecil terdapat beberapa jenis bunga yang wangi seperti kamboja, kenanga, kembang kertas dan kemenyan, kemudian dipadukan dengan air bunga mawar.

“Bunga-bunga itu kita kumpulkan selama 3 hari. Semuanya bersumber dari alam,” katanya.

Satu kresek kata dia, dijual Rp2.500. Meski sudah penjual sudah mulai banyak, ia merasa tidak tersaingi. Sebab, kebanyakan pembeli dari langganan.

“Semua ada rezeki masing-masing, saya juga kebanyakan dibeli langganan,” akunya.

Sementara itu, Muhammad Jauzi penziarah asal Kediri mengaku terbantu dengan adanya penjual bunga Rampai di pinggir kuburan. Diakuinya mereka kadang berjualan sampai malam.

“Kita sudah gak capek bawa dari rumah, apalagi kalau buat sendiri itu gak mudah,” jelasnya.

Jauzi mengaku kagum dengan penjualan Bunga Rampai pada momen ziarah kubur saat lebaran Idul Fitri. Meski semua penjual Bunga Rampai tersebut berasal dari umat Hindu, tapi tak mengurangi nilai kekeluargaan antara mereka.

“Dari sini juga kita belajar nilai toleransi, saling mengisi dan membantu satu sama lain. Kita sama-sama diciptakan, cuman keyakinan yang membedakan,” pungkasnya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI