Pemuda dan emak-emak datangi kantor Bupati Lombok Barat, protes keberadaan kandang ayam

kicknews.today – Kantor Bupati Lombok Barat kembali didemo warga. Kali ini datang dari masyarakat Desa Babussalam Kecamatan Gerung yang protes terkait keberadaan kandang ayam potong di Dusun Lemokek Daye, Jumat (26/5).

Dalam aksi tersebut, ibu-ibu, orang tua hingga anak-anak turut hadir. Mereka protes terkait keberadaan kandang ayam yang sangat dekat dengan perkampungan warga.

“Sudah tiga tahun kami terdampak akan keberadaan kendang ayam tersebut. Kami minta kejelasan kepada Pemda terkait tata ruang yang seharusnya,” ungkap Rasyid Fadli korlap aksi.

Pada intinya, masyarakat Desa Babussalam menolak keberadaan kendang ayam tersebut dan meminta Pemkab Lombok Barat untuk menutupnya. Masyarakat mengancam akan menutup sendiri jika Pemkab tidak berani menindak.

“Kami sudah terlalu lelah, di oper sana sini. Saat itu Sat Pol PP mengaku menunggu adanya surat dari OPD lain, namun sampai kini tidak ada kejelasan,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan warga, Tanhar. Dia mengaku bahwa Pemkab Lombok Barat dalam menentukan tata ruang terkesan berbelit-belit. Menurutnya, beberapa waktu lalu pihak dari Dinas PU-TR Lombok Barat menyatakan bahwa jarak kandang ayam itu seharusnya 500 meter dari pagar warga, namun nyatanya 5 meter.

“Masyarakat meminta agar kandang ayam itu segera dieksekusi. Terlebih setiap ada kegiatan di Masjid, banyak lalat akibat keberadaan kandang ayam itu,” tegasnya.

Massa aksi disambut oleh Asisten I Setda Lombok Barat Agus Gunawan. Dalam penjelasannya, Asisten I mengakui bahwa dirinya mendapat informasi telah dilakukan beberapa kali mediasi antara warga dengan pihak pemilik kandang ayam tersebut, namun sejauh ini tidak menemui hasil.

“Berdasarkan hasil koordinasi, maka kami pastikan akan melakukan evaluasi segera terhadap Online Single Submission (OSS) itu. Kami butuh waktu,” jelas Agus.

Namun, apa yang disampaikan Asisten I itu tidak lantas membuat perwakilan warga puas. Masyarakat tetap mendesak agar pihak Pemda menutup keberadaan kandang ayam tersebut.

“Saat proses evaluasi, kami tidak mau ada berita macam-macam, kami mau jawaban kalau kandang ayam itu ditutup. Intinya warga menolak keberadaan kandang ayam, entah dari perusahaan manapun datangnya,” ujar perwakilan warga di hadapan para pejabat yang ada di ruangan Asisten I tersebut.

Seolah tak ada titik temu, Kepala Badan Kesbangpoldagri, Mahnan pun menyarankan agar Tim dari Pemkab Lombok Barat untuk turun ke lokasi. Solusi itu pun akhirnya diterima warga yang hadir.

“Kita turun ke lapangan, kalau tidak ditutup, paling tidak kandang ayam itu tidak mengisi dulu ayamnya atau menghentikan aktivitasnya untuk sementara,” singkatnya.

Akhirnya setelah pernyataan tersebut, mereka para warga menerima apa yang diutarakan Mahnan. Warga kemudian membubarkan diri. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI