Pasokan air bersih terhenti di Gili Meno, pemilik hotel dan restoran mengeluh

ilustrasi air bersih
ilustrasi air bersih

kicknews.today – Gili Hotel Asosiasi (GHA) meminta kepada pemerintah agar segera menyelesaikan persoalan air bersih yang disalurkan PT Berkat Air Laut (BAL). Dimana pasokan air bersih terhenti di Gili Meno.

Kondisi ini bukan hanya sekali, tetapi sudah berkali-kali, sehingga dikeluhkan oleh masyarakat. Termasuk perhotelan maupun restoran.

Ketua GHA Lalu Kusnawan mempertanyakan, kenapa konflik antara pemda dengan pihak ketiga yang bukan menjadi persoalan semua orang berdampak pada masyarakat dan perhotelan maupun restoran.

“Seharusnya pada masa seperti ini apa yang menjadi masalah seharusnya bisa ditangani lebih dulu. Inikan pelayanan publik yang harus diutamakan, karena air ini kebutuhan. Kalau tidak ada air, bagaimana hotel bisa menerima tamu,” katanya, Senin (27/05/2024).

Dilanjut Lalu Kusnawan bahwa setiap ada masalah dengan PT BAL selaku pihak ketiga, air yang ada pasti mati.

“Kenapa isu begini harus viral dulu baru ada tindakan?” tanya dia.

Sedangkan jika membawa air dari luar pulau ke Gili Meno pengusaha harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 2,5 juta. Besarnya biaya ini cukup memberatkan, apalagi jika kondisinya berkepanjangan.

“Jadi, saya bukan lagi mengimbau tapi meminta kepada pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini,” ucapnya.

“Ini sudah terjadi berulang ulang. Karena proses recovery itu tidak mudah, sekarang tamu mau booking tidak bisa, kalau tidak ada air. Ini juga butuh proses yang lama dan butuh biaya yang besar untuk menginformasikan bahwa kami sudah ada air,” jelasnya.

Dijelaskannya bahwa para pelaku di industri pariwisata dalam hal ini harus kembali melakukan promosi untuk kedatangan wisata. Para pelaku usaha masih dalam tahap pemulihan, karena kondisi pasca pandemi covid-19 yang sampai saat ini belum benar-benar pulih.

“Seharusnya kita di support. Artinya hal semacam ini (air mati) jangan menjadi alasan, karena kalau akhirnya seperti ini kami tidak punya pilihan. Bagaimana membayar pajak, membayar kewajiban ke pihak ketiga, gaji karyawan dan kewajiban lainnya,” keluh Lalu Kusnawan. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI