Para tetua adat akan naik ke Segara Muncar cek kondisi Gunung Rinjani

kicknews.today – Para tetua adat di Desa Sembalun, Lombok Timur akan melakukan pendakian ke Segara Muncar yang merupakan kawah utama di puncak Gunung Rinjani untuk melaksanakan upacara “Nyambe’ Gunung” atau melihat kondisi Gunung Rinjani secara spiritual.

Hal ini disampaikan Haedi, putra dari H Purnipa pemangku adat Gunung Rinjani saat dikunjungi kicknews.today pekan lalu.

“InsyaAllah kita akan segera melaksanakan ritual nyambe’ gunung di Segara Muncar pada Bulan Rajab ini,” ujarnya.

Dikatakan dia, ritual Jambe’ gunung ialah ritual wajib yang dilakukan secara adat setiap tahun untuk mengetahui kondisi terkini dari gunung Rinjani yang merupakan satu-satunya penyangga alam di pulau Lombok dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut.

“Ini adalah ritual tahunan untuk berkomunikasi langsung dengan alam di Gunung Rinjani,” jelasnya.

Jambe’ gunung sendiri merupakan kewajiban yang dilakukan pemangku gunung secara adat agar gunung tetap terpelihara baik secara zahir maupun batin.

https://kicknews.today/peristiwa/gunung-rinjani-siaga-level-ii-waspada/

“Setelah 3 tahun berturut turut dilakukan upacara nyambe’ gunung maka di Sembalun akan mengadakan upacara Ngayu-Ayu atau selamatan atas karunia Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada masyarakat Lombok,” papar Haedi.

Mengenai kondisi Gunung Rinjani saat ini dia menjelaskan bahwa saat ini Rinjani sedang tidak baik-baik saja secara batin. Karena itu alam sebenarnya telah memberikan tanda-tanda mengenai hal tersebut.

“Sedikit sekali orang yang mengerti tentang bagaimana tatanan seharusnya pendakian ke Rinjani. Demikian pula bagaimana mengelola alamnya. Padahal manusia adalah khalifah atau pemimpin untuk mengelola alam ini,” beber dia.

Dilanjutkan dia, apa yang diketahui dari Rinjani selama ini oleh orang banyak hanya keindahan dan pemandangan. Padahal mereka tidak mengetahui kondisi batin dari Rinjani yang sedang bersedih karena perbuatan yang dilakukan oleh manusia.

“Maka kalau seandainya suatu saat Rinjani menebar malapetaka dan bencana maka jangan salahkan alam. Karena kita sebagai manusia tidak mengerti bagaimana mengelola Rinjani. Sudah tidak mau peduli bagaimana sisi batiniah dari gunung tersebut,” katanya.

Untuk itu maka dia meminta semua elemen untuk bekerjasama dan saling bahu membahu memelihara Rinjani baik secara zahir maupun batin. Karena pemangku tidak bisa bekerja sendiri untuk memelihara gunung.

“Kan strukturnya ada 4. Ada kiyai, ada pemangku, ada parbekel dan ada pande. Keempat fungsi inilah yang bekerja di alam ini untuk memeliharanya,” kata dia.

Dia pun berharap, saat nanti melaksanakan upacara nyambe’ gunung di Segara Muncar maka akan mendapati informasi yang menggembirakan dari Rinjani mengingat beberapa gunung di Nusantara seperti Semeru, Merapi, Ili Lewotolok dan gunung lain sedang aktif tahun ini. (red.)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI