Pabrik limbah bahan beracun berbahaya di Sekotong belum dialiri listrik

kicknews.today – Meski telah diresmikan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, pabrik pengolah limbah medis B3 (Bahan Beracun Berbahaya) yang berada di Dusun Koal, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Senin (13/09) lalu belum mampu beroperasi secara maksimal.

Penyebabnya, masih adanya fasilitas penunjang yang belum terpasang di pabrik tersebut. Khususnya aliran listrik. Hal ini diakui Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah, saat ditemui di kantor Gubernur NTB, Selasa (28/09).

Sementara ini, pemerintah sedang melakukan pembenahan dan pemasangan fasilitas penunjang seperti listrik, jaringan telekomunikasi, serta perbaikan jalan.

“Ketersediaan pasokan listrik harus rampung dan lengkap. Walaupun saat ini sedang benahi, namun saya ingin memastikan bahwa pekerjaan itu on progres,” katanya.

Ditambahkannya, sebuah pabrik harus didukung ketersediaan fasilitas yang memadai. Sehingga, dapat memperoleh pemasukan. Kemudian, hasilnya untuk mendukung operasional dan penambahan fasilitas lain.

“Pastikan juga maintanacenya, jangan sampai macet ditengah jalan,” tegas Ummi Rohmi.

Diketahui, limbah medis di NTB biasanya dikirim ke daerah Jawa untuk dikelola disana. Wagub menargetkan, limbah sebanyak 7,2 ton sehari bisa diolah ditempat ini setelah seluruh fasilitas pendukung tadi terpenuhi. (Nur)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI