Nenek Nuriman asal Lombok Barat, hidup sebatang kara di gubuk, makan dari belas kasih tetangga

kicknews.today – Nenek Nuriman, 70 tahun warga Dusun Poan Utara Desa Guntur Macan Kecamatan Gunungsari Lombok Barat sudah puluhan tahun hidup sebatang kara di gubuk miliknya. Di usia senjanya, Nenek Nuriman tak bisa lagi bekerja. Selama ini ia bertahan hidup dari belas kasih tetangga.

Nuriman kini tinggal di gubuk berukuran kecil. Berdinding triplek dan berlantai semen. Atap gubuknya juga sudah mulai bocor termakan usia. Nenek Nuriman tidak bisa memperbaiki gubuknya, karena memang tak punya apa-apa. Terlebih kondisinya juga sudah tidak kuat dan pikun.

Dari pengakuan tetangganya, Nenek Nuriman sudah lama hidup sendiri di gubuk tersebut. Sang suami meninggal pada tahun 2003. Mereka memang dikaruniai seorang anak, tapi sudah meninggal tahun 2005. Kini ia hanya punya seorang cucu yang sesekali datang menemuinya.

Cucunya tersebut berusia 20 tahun dan belum menikah, juga tinggal di dusun yang sama. Cucunya juga hidup seorang diri karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Alasan Nenek Nuriman tidak mau tinggal bersama, karena tidak ingin menyusahkan cucunya.

Warga setempat merasa prihatin melihat kondisi hidup Nenek Nuriman. Apalagi rumah yang ditempati sudah tidak layak. Sering digenangi air dikala hujan turun.

Dulu, Nenek Nuriman punya rumah yang cukup layak. Akibat gempa bumi 2018, rumahnya rusak parah dan tidak bisa ditempati. Karena kondisi itu, komunitas peduli Peduli Muslim membangun gubuk kecil yang ditempatinya hingga sekarang.

“Di sini banyak yang janda jompo. Kalau Nenek Nuriman ini tidak punya Kartu Tanda Penduduk (KTP), sehingga tidak bisa dapat bantuan rumah tahan gempa (RTG) dari pemerintah. Mestinya harus ada solusi lain,” kata Zarkani, warga setempat.

Sementara Pejabat Sementara Kepala Desa Guntur Macan, Muhamad Musanip juga ikut prihatin dengan kondisi hidup Nenek Nuriman. Ia berjanji akan berkoordinasi ke BAZNAS Lombok Barat untuk dibuatkan rumah layak huni.

“Karena saya masih pejabat sementara Kepala Desa jadi baru tau setelah dilaporkan. Tapi, insya Allah secepatnya saya akan laporkan ke Baznas lombok Barat lewat program rumah kumuh, mudah-mudahan bisa,” jelas Musanip via telepon, Minggu (5/2).

Sebagai langkah awal, ia juga akan memanggil Sekdes untuk memberikan bantuan kepada Nenek Nuriman dan beberapa janda jompo di Dusun Poan Utara.

“Karena Nenek Nuriman gak punya KTP jadi agak sulit administrasi dan lainnya, tapi tetap kita upayakan,” jelas Musanip. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI