Musim kemarau di Lombok Utara, PDAM tetap bantu warga non-pelanggan

Direktur Utama PDAM Amerta Dayan Gunung, Firmansyah.
Direktur Utama PDAM Amerta Dayan Gunung, Firmansyah.

kicknews.today – Memasuki musim kemarau, beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Utara (KLU) terancam mengalami kekeringan. Berdasarkan pengalaman di tahun 2023, Direktur Utama PDAM Amerta Dayan Gunung, Firmansyah, mengungkapkan bahwa daerah dataran tinggi di beberapa kecamatan seperti Kayangan dan Pemenang masih menjadi yang paling parah terkena dampaknya.

“Kurangnya sumber air baku yang dapat didistribusikan menjadi penyebab utama krisis air di wilayah tersebut,” jelas Firmansyah, Rabu (29/5/2024).

Dikatakan Firmansyah, untuk mengatasi masalah kekeringan ini, PDAM Amerta Dayan Gunung telah menerapkan sistem pendistribusian air secara bergilir kepada pelanggan mereka untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Sistem ini diharapkan dapat mengurangi dampak kekurangan air di kalangan pelanggan PDAM, meskipun masih jauh dari ideal. Sedangkan, bagi warga yang bukan pelanggan PDAM, distribusi air dilakukan dengan menggunakan mobil tangki,” katanya.

“Langkah ini diambil sebagai solusi sementara untuk memastikan semua penduduk mendapatkan akses air bersih, meskipun dengan keterbatasan yang ada,” tambah Firmansyah.

Meskipun bukan solusi jangka panjang, distribusi air kepada masyarakat yang dilakukan menggunakan mobil tangki ini merupakan alternatif bagi warga non-pelanggan.

PDAM Amerta Dayan Gunung mengambil langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi kekeringan yang diperkirakan akan terjadi lagi pada musim kemarau tahun ini.

Selain tetap menggunakan sistem bergilir, PDAM juga melakukan perbaikan jaringan air di beberapa wilayah Kecamatan Pemenang, Kayangan dan Bayan. Perbaikan jaringan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi air dan mengurangi kebocoran yang menjadi masalah utama selama ini.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, tantangan kekeringan di Kecamatan Kayangan dan Pemenang masih membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak.

“Krisis air ini bukan hanya tanggung jawab PDAM, tetapi juga memerlukan kerjasama pemerintah daerah dan masyarakat,” tegas Firmansyah.

Dengan kondisi geografis yang sulit dan sumber air yang terbatas, solusi jangka panjang seperti pembangunan infrastruktur air baru dan pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif menjadi solusi sangat penting.

“Dengan perbaikan jaringan dan sistem pendistribusian yang lebih efisien, serta pembangunan infrastruktur air yang memadai diharapkan dapat mengatasi masalah kekeringan dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat,” harapnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI