MotorGP 2021, Siapkah NTB?

kicknews.today – Perhelatan MotoGP sudah didepan mata. Beragam persiapan dilakukan pemerintah untuk menyambut event internasional ini. Disisi lain konflik lahan area pembangunan sirkuit masih terus bergulir.

Bagaimana kemudian pemerintah memastikan bahwa perhelatan ini nantinya membawa berkah untuk semua pihak, khususnya masyarakat. Juga bagaimana memastikan event ini tidak menjadi boomerang bagi NTB karena persiapan masih serba on-process.

Untuk mendiskusikan hal ini, Poltekpar Lombok menginisiasi live diskusi terbuka bekerjasama dengan kicknews.today. Menghadirkan 4 narasumber dari latarbelakang akademisi, praktisi dan politisi yakni Dr. Farid Said, M.Pd (Wadir Poltekpar Lombok), Dr. Ainudin, SH (ketua HPI NTB), Awan Asnawibawa (Ketua GIPI NTB), H. Mori Hanafi, SE.S.Com (Wakil Ketua DPRD NTB). Diselenggarakan di Newscoffee Jln Energi No 109, Ampenan, Mataram, Sabtu (7/11).

Host talk show meminta tanggapan masing-masing narasumber terkait seberapa siap NTB menyambut MotoGP 2021.

Mori Hanafi mengatakan, “Tentunya kita belum pada posisi sangat siap, tapi kita menuju supaya kita siap.”

Mori menambahkan, pihaknya terus melakukan komunikasi intens dengan pemangku kebijakan di pusat. Yang tidak kalah penting menjadi pusat perhatian adalah terkait penyelesaian sirkuit mandalika. Masih ada kendala sengketa lahan antara pihak ITDC dengan masyarakat. “Itu penting diselesaikan ini menjadi tanggungjawah Pemda Provinsi NTB dan Pemda Kabupaten.” Katanya.

“MotorGP Lombok ini akan diselenggarakan lima kali, ini pertaruhan besar. Bukan hanya Lombok tapi Negara kita. Kalau nanti dipenyelenggaraan anggap saja yang pertama gagal, maka bisa jadi gak ada yang kedua dan ketiga. Sehingga kita yakin infrastruktur pasti selesai tinggal mempersiapkan yang belum selesai.” Jelasnya.

Terkait upaya apa saja yang dilakukan DPR, bang Mori mengatakan yang dilakukan DPR adalah mendorong pemerintah untuk memberikan anggaran kepada Dinas Tenaga Kerja untuk melatih masyarakat. bukan program regular saja tapi ke profesionalitas sesuai standar motorGP. Pelatihan yang extraordinary. Dirinya meyakini kalau anggaran cukup, dan masyarakat dilatih secara berturut-turut, pasti bisa.

“Kalau bisa kita bilang, kondisi kita saat ini semangat tinggi, anggaran tidak ada. Sehingga DPR sedang mendorong. Pemerintah belum terlalu bersungguh-sungguh untuk menyiapkan tenaga third-line dan fourth-line,” ungkapnya.

Narasumber dari praktisi, Pak Ainudin dalam kesempatannya mengatakan “kesiapan ini adalah milik kita bersama, jadi bukan cuman hanya pemerintah dan stakeholder, namun juga warga dan masyarakat. kita harus memberikan semangat kepada pihak ITDC untuk menyelesaikan pembangunan. Kemudian masyarakat juga mengenai masalah lahan.”

Pak Ainudin menambahkan, “Hak masyarakat tidak bisa diabaikan. Perlu didudukkan bersama-sama dengan pihak-pihak terkait.”

Dirinya berharap jangan sampai masyarakat dihadapkan dengan pemerintah, padahal disitu ada kepentingan ITDC. Sehingga penting para pihak ini didudukkan secara bersama-sama untuk membangun public trust kepada pemerintah.

Untuk HPI sendiri ketua HPI NTB ini mengatakan siap tidak siap harus siap. “HPI yakin siap, kami sudah terkompetensi dan tersertifikasi.”

Dr. Farid Said, sebagai satu-satunya narasumber dari akademisi menyampaikan, “kalau ditanya siap atau tidak, orang pendidikan itu serba optimis, harus siap. Untuk SDM, waktu kita masih ada delapan bulan, masih ada waktu untuk berbenah menyiapkan SDM. Dalam tiga bulan sampai lima bulan kedepan kita siap. Poltekpar Lombok siap menyediakan 1000 mahasiswa untuk dilatih menyambut motorGP 2021,” katanya optimis.

Wakil direktur Poltekpar menambahkan bahwa untuk menyambut MotorGP, ada 4 program studi yang disispakan oleh Poltekpar sendiri yakni kuliner, restoran, kamar, dan travel. Dirinya meyakini SDM yang disediakan oleh Poltekpar sudah mumpuni tinggal diberikan pelatihan. Dirinya juga mengatakan Poltekpar sendiri sudah melakukan sosialisasi terkait persiapan untuk menyambut MotorGP, dan Poltekpar akan menyelenggarakan kegiatan khusus untuk itu pada bulan Desember untuk membincangkan tentang MotorGP bersama para ahli.

“Kalau masalah SDM bukan hal sulit utuk di Poltekpar,” paparnya.

Poltekpar sendiri menyampaikan bahwa tidak hanya mahasiswa yang disipakan, tapi juga masyarakat yang secara intens didampingi oleh Poltekpar untuk dilatih menyambut MotorGP 2021. Saat ini Poltekpar sedang berjalan mendampingi tiga desa untuk diberikan peningkatan kapasitas terkait hospitality-security, dan membuat makanan sesuai selera wisatawan.

Generasi millennial di pedesaan juga menjadi perhatian Poltekpar, mereka diberikan peningkatan kapasitas cara menandu wisatawan yang baik dan benar.

Pak Farid menambahkan “Yang Poltekpar lakukan adalah untuk supporting diluar area sirkuit Mandalika. Tidak hanya fokus didalam.”

Selanjutnya Pak Awan, ketua GIPI NTB merespon “kita siap. karena ini adalah sebuah potensi, peluang yang sangat luar biasa. Jadi siap nggak siap harus siap. Kesiapannya ada dua macam kesiapan fisik dan kesiapan non fisik. Untuk fisik memang saat ini tidak memberikan kita waktu untuk ngebut seperti biasanya. Tapi saya fikir semua usaha dan upaya sedang dilakukan.”

Dialog terbuka tersebut menghadirkan antusias yang tinggi dari peserta baik peserta yang ikut secara langsung di lokasi acara, hingga peserta yang ikut secara online. Peserta yang hadir berasal dari beragam unsur yakni mahasiswa, BPBD kabupaten, pelaku wisata, hingga komunitas-komunitas millennial.

Peserta merespon tidak hanya bertanya, namun juga memberikan sumbangsih pemikiran dalam menyambut MotorGP 2021. (red)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI