Misteri Pulau Maringkik, satu-satunya pulau tanpa anjing di NTB

kicknews.today – Pulau Maringkik merupakan sebuah pulau yang unik di Lombok Timur. Pulau dihuni oleh penduduk yang berjumlah 2.105 jiwa masih kental dengan adat budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang mereka.

Memiliki beragam suku juga menjadi keunikan di pulau tersebut. Tercatat lima suku yang mendiami Pulau Maringkik yakni, Suku Bugis, Bajo, Mandar, Ende, dan Suku Sasak.

Empat suku tersebut dikabarkan sudah lama mendiami pulau yang seluas 11 hektare itu. Sedangkan Suku Sasak muncul ketika adanya perkawinan silang antar masyarakat Suku Bugis dengan Suku Sasak.

Di Pulau Maringkik juga dijuluki dengan berbagai keindahan yang menyimpan misteri yang dimana hewan mamalia yang domestikasinya mirip dari serigala, adalah Anjing tak ada satupun yang hidup di pulau tersebut dari tahun ke tahun. Perbedaan itu tentu menjadi pertanyaan terhadap setiap wisatawan karena beberapa pulau di area sekitar pulau Maringkik terdapat beberapa Anjing yang hidup.

Fakta dari pulau tersebut dikaitkan dengan Pulau Maringkik yang masuk dalam catatan wasiat renungan masa Maulana Syaikh atau Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.

Sesepuh atau tokoh di Pulau Maringkik, Gennep mengatakan, ada wasiat renungan masa Maulana Syaikh. Dalam wasiat renungan itu sempat dijadikan lagu oleh orang-orang yang sekolah di Nahdlatul Wathan Dīniyah Islāmiyah (NWDI) dengan lirik ‘Pulau Maringkik mencatat sejarah, mencakup himpitan hajarul Ka’bah. Di Gresik hanya diberi setengah memang tuhan mengatur hikmah’

“Begitu lirik atau wasiat renungan masa beliau,” ujar Gennep ketika diwawancarai di kediamannya, Senin (27/2).

Hal itu yang membuat, dari dahulu hingga saat ini tidak ada terlihat hewan yang memakan kotorannya (anjing red) itu tidak ditemukan di Pulau Maringkik. Tidak hanya itu, bahkan masyarakat Pulau Maringkik juga melarang hewan tersebut untuk masuk ke daerah desa Maringkik.

“Tidak ada yang saya lihat bawa hewan tersebut, karena memang itu sebuah larangan yang sifatnya tidak tertulis di pulau ini, sehingga di sini hanya ada hewan kambing, kucing, ayam,” katanya.

Bahkan katanya, sejak 50 an tahun hidup di pulau Maringkik, mengaku bahwa pulau Maringkik satu-satunya pulau yang tidak ada hewan anjing.

“Saya pernah ke pulau seberang seperti Gili Ree, Gili Belek, di sana masih saya temukan hewan anjing,” katanya.

Bahkan dari cerita turun temurun, pulau yang masih kental adat serta cerita mistisnya itu dipercayakan oleh warga pulau Maringkik. Cerita yang dimaksud ialah Pulau Maringkik Sempat dijadikan tempat singgah oleh beberapa Wali Songo, hal itu disambungkan dengan wasiat renungan masa Pulau Maringkik jadi tempat singgahnya beberapa wali sebelum melanjutkan perjalanan ke Segara Anak.

“Cerita itu menjadi turun temurun yang kita percaya, pulau Maringkik sempat jadi singgahan oleh beberapa wali tatkala untuk perjalanan dakwah, ada yang bisa jalan di air, ada yang bisa bertapa di air. Macam-macam, Wallahualam itu cerita yang entah pasti atau tidak di sini. Namun kita percaya pulau ini dijaga oleh beberapa ulama yang pernah singgah,” katanya.

Akan tetapi, kata dia, kembali lagi kepada isinya atau warganya untuk bagaimana menjaga adat serta tradisi yang sudah lama ada.

“Karena kita beda dari gili (pulau) wisata yang lain, masuk ke pulau ini kita harus menjaga cara berpakaian,” pungkasnya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI