Mendagri sebut Lombok Timur masuk 10 daerah di Indonesia dengan inflasi tertinggi

Mendagri, Tito Karnavian.
Mendagri, Tito Karnavian

kicknews.today – Pj. Bupati Lombok Timur ikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengendalian inflasi daerah secara virtual via zoom meeting pada Senin, (22/1/2024). Rakornas itu dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian.

Pada kesempatan itu, Tito menyebutkan inflasi pada 2,61% di akhir tahun 2023 lalu. Angka tersebut dinilainya baik, mengingat inflasi pernah mencapai hampir di angka 6%. Namun Tito juga berharap inflasi 0.41% dari bulan ke bulan dapat diturunkan, mengingat tidak ada peristiwa penting kecuali Pemilu pada Februari mendatang.

“Saya ingatkan agar 10 daerah dengan kondisi inflasi tertinggi, , termasuk Lombok Timur dapat mengambil langkah intervensi seperti memberikan bantuan sosial, pasar murah, kerjasama antar daerah, subsidi transportasi dan sebagainya,” kata Tito.

Selain itu, Tito juga menyoroti isu green inflation atau yang mengacu pada kenaikan harga bahan mentah dan energi sebagai akibat dari transisi ke energi hijau. Diterangkannya bahwa kondisi inflasi tersebut dapat bersifat jangka panjang, seiring upaya negara-negara memenuhi komitmen lingkungannya.

“Meningkatnya pengeluaran untuk teknologi bebas karbon menyebabkan kenaikan harga bahan-bahan yang strategis untuk infrastruktur tersebut. Karena itu saya berharap untuk menjaga keseimbangan. Diharapkan transisi ke energi hijau dilaksanakan secara bertahap, seimbang, dan selanjutnya menghasilkan energi yang murah, ramah lingkungan untuk masyarakat,” tambahnya.

Secara umum, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pekan ke-3 Januari, komoditas pangan penyumbang utama inflasi di 2023 adalah beras dengan andil 0,53%, cabai merah 0,24%, cabai rawit 0,10%, Bawang putih 0,08%, dan daging ayam ras 0,06%.

Merujuk data SP2KP, secara nasional indeks perkembangan harga (IPH) untuk pekan ketiga Januari, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH turun 8%. 299 kabupaten/kota (71%) mengalami penurunan IPH, sementara 18% atau 75 kabupaten/kota mengalami kenaikan.

“Bantuan pangan dinilai efektif menahan laju inflasi pangan, terutama beras,” katanya. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI