Masyarakat Kotaraja Lombok Timur ngotot tolak proyek SPAM

kicknews.today – Kegiatan sosialisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Selatan di Kantor Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur berakhir tanpa hasil. Pertemuan tersebut terpaksa diakhiri karena ratusan masyarakat Desa Kotaraja yang hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut tidak dapat menerima alasan apapun yang disampaikan Pemerintah Daerah (Pemda) terkait pembangunan SPAM tersebut. 

Kendati demikian, keadaan sempat memanas saat sesi dialog dengan perwakilan masyarakat yang dipimpin Sekda Lombok Timur, H.M Juaini Taofik. 

Salah Satu perwakilan warga Desa Kotaraja, Muslihin dalam pertemuan tersebut secara tegas menyampaikan penolakannya. Ia menyampaikan, meskipun sumber air yang gunakan dalam SPAM tersebut adalah air permukaan, namun air permukaan dari sungai setempat banyak dialiri dari mata air di wilayah hulu (Tetebatu, Kembang Kuning, Jeruk Manis, Kotaraja). 

Muslihin mengatakan, meskipun program SPAM ini bermanfaat bagi masyarakat di bagian Selatan Lombok Timur, namun proyek tersebut juga sangat berdampak bagi masyarakat di Kotaraja.

Menurut dia, wilayah hulu terdapat banyak pohon yang menyimpan air, tapi akibat pengaruh globalisasi, masyarakat hulu juga sangat kekurangan air saat ini. 

“Tidak jarang kita jumpai para pekasih ribut gara-gara memperebutkan air untuk mengairi lahan para petani, itu tanda bahwa walaupun kami berada di wilayah hulu, namun kita kekurangan air,” ujarnya pada Selasa (23/5).

Masyarakat mungkin tidak akan menolak program SPAM tersebut jika tidak banyak sumber air yang telah dimanfaatkan. Namun kenyataannya, sudah banyak aliran pipa air yang dialiri ke selatan yang melewati Kotaraja. 

“Mungkin saat ini kami masih bisa menikmati air saat ini. Tapi bagaimana dengan anak cucu kami nantinya,” tegasnya.

Ia menyayangkan sosialisasi SPAM Selatan di Kotaraja baru dilaksanakan ketika material dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) telah mulai dibangun. 

Kepala Desa Kotaraja, Lalu Suiandi juga menyayangkan pengerjaan SPAM di wilayahnya tanpa adanya sosialisasi di wilayahnya sebelum mulai dikerjakan. 

Ia menegaskan, Proyek SPAM tersebut jangan sampai menghasilkan mata air di wilayah selatan namun menjadi air mata bagi masyarakat Kotaraja. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dewanto Hadi dalam pertemuan tersebut mengatakan, proses pengerjaan proyek SPAM telah dimulai dua tahun yang lalu dengan tahapan proses perencanaan, identifikasi sumber air dan pada tahun 2023 telah dinyatakan layak untuk dibangun oleh pemerintah. 

Proyek tersebut, kata Dewanto, akan mengairi 15.000 rumah dengan saluran pipa sepanjang 43 Km yang melewati enam kecamatan yakni, Sikur, Masbagik, Sakra, Sakra Barat, Keruak dan Jerowaru. 

“Proyek ini akan dinikmati mengaliri 15.000 rumah, jika dalam satu rumah terdapat lima orang, maka akan dapat dinikmati 150 ribu jiwa,” ujarnya. 

Dewanto menyatakan, akan menyerap aspirasi masyarakat dan pemanfaatan air untuk petani menjadi prioritas serta menjamin air untuk persawahan tidak terganggu. 

“Kami tetap memperhatikan dampaknya bagi masyarakat dan bapak bupati mengingatkan agar program ini jangan sampai mengganggu aktivitas masyarakat,” pungkasnya.(cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI