kicknews.today – Sebanyak 18 Paguyuban Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kabupaten Lombok Tengah kembali mendatangi Kantor DPRD Lombok Tengah.
Aksi mereka terkait kejelasan pembangunan Asrama Mahasiswa di Mataram.
Selain itu, mereka mendesak Pemkab Loteng memberikan beasiswa pendidikan kepada mahasiswa kurang mampu.
Koordinator I Aliansi Mahasiswa Kabupaten Lombok Tengah, Wahyu Adiguna, keluhkan lambatnya respon dan konfirmasi yang diberikan pihak DRPD Kabupaten Lombok Tengah terhadap permohonan audiensi Aliansi Mahasiswa Lombok Tengah.
Pasalnya, permohonan audiensi terkait kedua tuntutan itu telah diajukan melalui surat yang telah disampaikan seminggu yang lalu, tepatnya Selasa, 6 April 2021.
“Sampai dengan Senin pagi (12/04) belum ada jawaban dan kepastian yang diberikan pihak DPRD Kabupaten Lombok Tengah,” tukas Adiguna, Selasa (13/4).
Adiguna pun menyayangkan, kurang responsifnya pihak DPRD Lombok Tengah dalam menanggapi usulan aliansi mahasiswa.
“Jujur kami kecewa, surat kami sampaikan minggu lalu, disposisinya baru hari ini, komunikasinya kurang baik, jangan sampai aspirasi mahasiswa Lombok Tengah ini dianggap remeh,” tegasnya.
Pihak dewan harusnya memastikan terealisasinya dua tuntutan Aliansi Mahasiswa Lombok Tengah.
“Ini pihak DPRD baru memberikan jawaban terkait permohonan audiensi pada hari ini, Senin (12/04). Kami kecewa,” katanya.
Humas Aliansi Mahasiswa Lombok Tengah, Lalu Aryapanji Adipatiwardana, juga menyangkan lambatnya respon DPRD ini.
“Sikap yang lamban seperti ini perlu dievaluasi. Dulu juga rekan mahasiswa Lombok Tengah di Malang sempat minta audensi masalah asrama di Malang, polanya hampir sama, saling lempar wewenang,” pungkas Panji.
Hasil pertemuan dengan pihak DPRD kata Panji, Permohonan audiensi Mahasiswa Lombok Tengah bakal dijawab oleh pihak DPRD Kabupaten Lombok Tengah Senin, (19/04) pekan depan.
“Semoga saja ini jangan sekedar omongan saja. Kami harap pihak Dewan bisa mendengar apa yang menjadi persoalan mahasiswa di Lombok Tengah,” jawab Panji. (vik)