Laskar Adat Gumarang Rinjani ajak Masyarakat Peduli Tradisi dan Lingkungan

kicknews.today – Selain melangsungkan ritual adat Pemasuh Alam di situs kuno Batua Sambelia Lotim, Masyarakat Adat Gumi Paer Rinjani juga bersepakat membentuk Laskar Adat Gumarang Rinjani. Peresmian Laskar Adat ini ditandai dengan penyerahan Pasaka Rinjani kepada pimpinan Laskar, Muhammad Zuaidi atau lebih dikenal Heidy Sembah Ulun oleh para Tetua Adat.

“Tujuannya Laskar Adat ini adalah untuk menjaring keterlibatan aktif terutama generasi muda untuk lebih peduli terhadap alam, lingkungan dan tradisi adiluhung Bangsa Sasak. Jadi ini bukan laskar mau berkelahi atau pamswakarsa untuk tujuan politik,” Kata Heidy Sembah Ulun

Hadir dalam kesempatan itu wakil Bupati Lombok Timur H. Rumaksi dan KABINDA NTB Ir. H. Wahyudi Siswanto. Wakil Bupati Lombok Timur mengatakan bahwa Tanah Rinjani adalah tanah sakral yang harus dijaga dan diperhatankan kelestariannya.

“Dan itu hanya bisa dilakukan oleh orang yang paham gunung dan tinggal di gunung. Adat dan tradisinya harus dihormati. Kami (pemerintah kabupaten) akan mendukung penuh dan mengupayakan kebijakan yang ramah lingkungan serta berpihak dengan masyarakat adat,” kata Wabup yang pernah menjadi kepala desa dan anggota dewan ini.

Sementara itu Kepala Badan Intelijen Negara daerah NTB, Ir. Wahyudi Siswanto mengatakan bahwa ketahanan nasional itu bergantung pada kelestarian alam. “Apalagi Rinjani ini adalah gunung berapi tertinggi nomor dua di Indonesia. Jika Rinjani rusak, maka goncanglah Indonesia, bahkan dunia. Iklim akan berubah, bencana alam akan terjadi dimana-mana. Ketahanan apapun akan roboh. Karena itu kita mesti menghormati alam. Menghormati para penjaganya. Adat tradisi yang sudah teruji selama ratusan tahun,” ujarnya.

L. Irlan Jayadi sebagai Wakil Panglima Adat menyatakan bahwa keberadaan Laskar ini sangat penting untuk memastikan segala sesuatunya (pembangunan) disekitar wilayah Rinjani ini bisa berjalan selaras dengan alam lingkungan serta aturan adat yang ada.

” Kami akan terus memantau, mengaeasi, tak hanya aktivitas pendakian dan kepariwisataan, tetapi juga segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas pembangunan di sekitar Gunung Rinjani. Akan ada kajian-kajian, upaya-upaya recovery alam, bahkan Patroli lingkungan,” ungkapnya. (red)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI