KPU tentukan pemungutan suara pasca pembakaran logistik Pemilu di puluhan TPS di Bima

Logistik pemilu di sejumlah TPS di Kecamatan Parado Kabupaten Bima dibakar massa, Rabu malam (14/2/2024).
Logistik pemilu di sejumlah TPS di Kecamatan Parado Kabupaten Bima dibakar massa, Rabu malam (14/2/2024).

kicknews.today – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima akhirnya menentukan pilihan proses pemungutan suara di puluhan TPS pasca insiden pembakaran logistik di Kecamatan Parado Kabupaten Bima. Antara opsi pemungutan suara ulang (PSU) atau pemungutan suara susulan (PSS) belum bisa dipublish.

“Kami sudah tentukan salah satu dari dua opsi itu lewat rapat pleno. Namun belum bisa kami publish untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” kata Komisioner KPU Kabupaten Bima, Ady Supriyadin, Minggu (18/2/2024).

Ady menjelaskan, saat ini KPU menunggu catatan serta pandangan dari Bawaslu. Sementara untuk mengganti logistik yang terbakar sudah diajukan ke KPU Pusat.

“Sekarang kami masih menunggu catatan dari Bawaslu. Setelah itu baru bisa dilakukan untuk proses pemungutan suara,” kata Ady.

Diberitakan sebelumnya, kasus pembakaran logistik pemilu di sejumlah TPS di empat desa di Kecamatan Parado terjadi Rabu malam (14/2/2024). Sebelum pembakaran, petugas KPPS sempat diancam oleh terduga pelaku.

Komisioner KPU Kabupaten Bima, Ady Supriyadin mengatakan, peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba saat proses penghitungan suara. Dari laporan PPK dan petugas KPPS di Desa Parado Wane dan Parado Kuta mendapat intimidasi dari pendukung dari oknum Caleg. 

“Petugas pemilu dipaksa mengatur perolehan suara di Dapil 1 Kabupaten Bima untuk Caleg tertentu, dan anggota menolak,” ungkap Ady, Kamis (15/2/2024). 

Munculnya reaksi massa dengan membakar TPS dan logistik Pemilu, Ady menduga kekecewaan masyarakat yang berafiliasi dengan Caleg tertentu. Hasil penghitungan perolehan sementara suara untuk DPRD Kabupaten Bima menunjukan unggul figur dari luar Kecamatan Parado, sehingga mereka bereaksi dengan membakar Logistik Pemilu. 

Dia mengatakan, kejadian begitu cepat, petugas sedang hitung suara tiba-tiba sekelompok massa datang membawa senjata tajam. Petugas memilih menghindar dan menyelamatkan diri.

“Ada beberapa polisi yang jaga namun jumlah tidak sebanding,” katanya. 

Sebelum melakukan pembakaran, awalnya massa melakukan perusakan TPS yang berlangsung di empat TPS dan menjalar di TPS lain. Massa mengumpulkan logistik di luar TPS dan membakar. Sekitar pukul 11 malam. Kerusakan logistik Pemilu di Kecamatan Parado mencapai 90 persen. 

Pasca peristiwa itu, KPU menghentikan sementara penghitungan perolehan suara di Kecamatan Parado. Sementara sisa logistik dari yang dibakar telah diamankan di Kantor KPU. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI