Kominfo RI dorong digitalisasi layanan kesehatan lewat aplikasi Bidan Sehati dan TeleCTG

kicknews.today – Peranan teknologi komunikasi dan informatika menjadi salah satu faktor penting di era digital ini. Penggunaan alat berbasis TIK di berbagai sektor salah satunya sektor kesehatan yang terpenetrasi cukup baik dalam pemanfaatan TIK, untuk meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan.

Plt. Direktur Ekonomi Digital Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna, M.Eng, mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) salah satunya yaitu menciptakan ekosistem digital yang terintegrasi dan mencakup semua stakeholder, dari tenaga kesehatan, fasilitas Kesehatan, sampai dengan pemerintahan di tingkat daerah dan pusat.

“Hari ini kita memberikan pelatihan bagi tenaga medis bidan terkait pemanfaatan teknologi digitalisasi untuk kesehatan ibu hamil,” ujarnya kepada wartawan selesai membuka acara sosialisasi tersebut di Hotel Illira lite Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Rabu (22/9).

Permasalahan stunting, angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Indonesia termasuk sebagai negara dengan penyumbang angka stunting dan angka kematian ibu dan bayi tertinggi di Asia.

“Sehingga ini menjadi perhatian khusus dari presiden untuk dapat menuntaskan permasalahan tersebut dan menjadi perhatian oleh pemerintah sesuai dengan salah satu target dari SDGs tahun 2030,” jelasnya.

Kabupaten Lombok Tengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam lokus AKI dan lokus stunting tahun 2021, di mana trend angka kematian ibu dan bayi cenderung turun tetapi masih belum memenuhi target nasional. Begitu pula dengan stunting masih belum memenuhi target, di mana sekitar 24% anak di wilayah ini menderita stunting.

“Untuk itu melalui inovasi teknologi dan program digitalisasi berkelanjutan yang bersifat holistik dan katalistik, permasalahan dari tingginya AKI, AKB, dan stunting ini dapat dikelola secara lebih efektif dan efisien dengan model yang inklusif untuk dapat memperbaiki kualitas data khususnya data kesehatan ibu dan anak,” ujarnya.

Salah satu instrument yang sedang berkembang untuk memaksimalkan memantau perkembangan program kesehatan ibu dan memudahkan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), serta mendeteksi faktor resiko lebih awal dengan teknologi e-health .

“Di mana Ekosistem Teknologi Digital terdiri dari aplikasi (Bidan Sehati), dashboard, Consultation Center, dan alat telemedicine yaitu TeleCTG,” katanya.

Dengan Ekosistem Teknologi Digital yang dikembangkan oleh Sehati, Kemkominfo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah akan melaksanakan kegiatan Workshop Adopsi Teknologi Digital Sektor Kesehatan Maternal, dilakukan untuk memperkenalkan dan melatih pemanfaatan teknologi e-health kepada tenaga Kesehatan, sebagai kontribusi untuk meningkatkan status kesehatan ibu dan anak di Indonesia.

“Secara khusus, tenaga kesehatan (didan) dari 4 Puskesmas paham dan mengerti tata cara dalam menggunakan aplikasi Bidan Sehati, dashboard, dan TeleCTG,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Lombok Tengah, dr Muzakir Langkir, mengatakan penerapan alat ini masih dalam tahan sosialisme dan program ini bisa membantu kesejahteraan janin dan mengurangi risiko bagi Ibu hamil.

“Ada empat Puskesmas yang jadi percontohan yakni Puskesmas Ubung, Puyung, Muncan, dan Aik Mual,” katanya.

Menurutnya, bahwa alat ini sangat penting, karena bisa membantu tenaga medis dalam memberikan pelayanan dan mencegah terjadinya kasus stunting dan kematian ibu melahirkan.

“Masih uji coba, tergantung hasil evaluasi ke depannya untuk diterapkan di semua Puskesmas,” pungkasnya. (ade)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI