kicknews.today – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program nasional penurunan prevalensi stunting dengan meluncurkan Program Posyandu Stunting.
Kegiatan ini dirangkaikan dengan Pencanangan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) dan ditandai secara simbolis oleh pemukulan gong oleh Wakil Bupati KLU, Kusmalahadi Syamsuri di Vihara Jayawijaya, Dusun Tebango, Kecamatan Pemenang, pada Kamis (08/05/2025).

Acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala BPS Provinsi NTB, Ketua Bidang I TP PKK NTB, serta jajaran pejabat daerah lainnya, termasuk para kepala desa dan tokoh masyarakat.
Wakil Bupati, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) KLU menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari 99 hari kerja Bupati dan Wabup Lombok Utara.
Ia menegaskan bahwa Posyandu Stunting KLU merupakan yang pertama diluncurkan di NTB, mencerminkan keseriusan daerah dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
”Angka stunting di KLU saat ini masih berada di angka 13,5 persen. Kita menargetkan penurunan signifikan pada tahun 2025, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat,” ujar Kusmalahadi.
Selain itu, pencanangan Desa Cantik dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan dan pemanfaatan data statistik sebagai dasar perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.
Kepala BPS NTB, Dr. Wahyudin, menggaris bawahi pentingnya data berkualitas untuk mewujudkan pembangunan dari desa, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden RI.
”Desa Bentek tahun ini menjadi binaan Desa Cantik, dan kami berharap bisa mewakili NTB di level nasional,” ungkapnya.
Ketua Bidang I TP PKK NTB, Laele Prayntini Gita Aryadi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Pemkab KLU. Ia berharap Posyandu Stunting bisa menjadi model percontohan untuk kabupaten lainnya dalam penanganan stunting.
“Dengan kolaborasi seluruh kader PKK, kita bisa mempercepat penurunan stunting, dimulai dari kebersihan makanan hingga pendamping ASI,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK KLU Hj. Rohani Najmul Akhyar menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam menurunkan angka stunting, dimulai dari optimalisasi delapan Posyandu prioritas di wilayah KLU.
“Kita tidak ingin berjalan di tempat, tetapi ingin berlari cepat menyelesaikan masalah stunting di Lombok Utara,” katanya.
Kepala Dinas P2KBPMD KLU, Malasiswadi dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pelayanan dasar masyarakat serta menghadirkan data yang akurat untuk memantau capaian penurunan stunting di desa.
”Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan peran Posyandu dari tingkat kabupaten hingga desa,” tutupnya. (gii-bii)